Watu Gendong, Pesona Batu Purba yang Jadi Magnet di Gunungkidul
Watu Gendong yang secara harfiah berarti batu yang digendong, memiliki kisah mistis tentang batu besar yang konon dibawa oleh para wali
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kabupaten Gunungkidul kembali menyuguhkan pesona alamnya melalui destinasi wisata Watu Gendong.
Terletak di Padukuhan Tungkluk, Kalurahan Beji, Kapanewon Ngawen, tempat wisata ini menawarkan keindahan alam yang unik dengan latar belakang cerita rakyat yang menarik.
Surya Alim Syuhada selaku pendamping Desa Wisata Watu Gendong mengungkapkan, Watu Gendong yang secara harfiah berarti batu yang digendong, memiliki kisah mistis tentang batu besar yang konon dibawa oleh para wali dari sumber air di Ngawen.
"Para wali kemudian memutuskan untuk memindahkan batu tersebut ke Ngawen, namun terhenti di wilayah Tungkluk," ujar Surya, menceritakan secara singkat asal-usul Watu Gendong.
Lebih lanjut ia mengatakan, perjalanan Watu Gendong menjadi destinasi wisata seperti saat ini tidak lepas dari sejarah panjang dan upaya bersama masyarakat.
Awalnya, lahan yang kini menjadi daya tarik wisata ini merupakan lahan pertanian yang digarap warga.
Meski terdapat bebatuan besar yang tersebar di area tersebut, keindahan alamnya tetap terjaga dengan adanya hutan di belakangnya.
Keunikan bebatuan dan keindahan alam sekitar membuat masyarakat mulai melirik potensi wisata di lahan tersebut.
Pada tahun 2016, kawasan Watu Gendong mulai diproyeksikan sebagai penyangga petilasan Pangeran Sambernyawa, sehingga nilai historis dan spiritualitasnya semakin diperkuat.
Pemuda-pemuda setempat berperan aktif dalam mengembangkan Watu Gendong.
Mereka bergotong royong membersihkan area tersebut dari rumput liar dan mempersiapkannya untuk menjadi destinasi wisata.
Puncaknya, pada tahun 2020, saat pandemi melanda, mereka menggelar aksi pengibaran 1.000 bendera sebagai bentuk semangat kebersamaan dan optimisme.
Baca juga: Belasan Tahun Terisolir saat Banjir, Warga Kedungwanglu Gunungkidul Bakal Miliki Jembatan Baru
Kini, Watu Gendong telah menjelma menjadi destinasi wisata yang lengkap dengan berbagai fasilitas. Pengunjung dapat menikmati keindahan alam sambil melakukan berbagai aktivitas seperti offroad, trail adventure, dan camping. Tersedia pula pendopo, kios UMKM, dan toilet untuk menunjang kenyamanan pengunjung.
Keberadaan Watu Gendong tidak hanya memberikan dampak positif bagi pariwisata Gunungkidul, tetapi juga bagi masyarakat sekitar.
Dengan semakin banyaknya pengunjung, perekonomian masyarakat pun turut meningkat.
Sri Idhayanti, Lurah Beji, menambahkan potensi besar yang dimiliki Watu Gendong.
"View-nya sangat bagus, bebatuan purbanya sering dijadikan spot foto, bahkan untuk prewedding," ujarnya.
Tidak hanya keindahan alamnya, Watu Gendong juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang mendukung kegiatan masyarakat.
"Balai budaya di sana sangat multifungsi, bisa digunakan untuk rapat, resepsi pernikahan, dan berbagai acara lainnya. Selain itu, ada juga kios UMKM yang menampilkan produk-produk lokal," tambah Sri Idhayanti.
Panggung budaya yang ada di kawasan tersebut juga menjadi wadah bagi masyarakat untuk menampilkan berbagai atraksi seni dan budaya.
"Kami ingin mengangkat potensi seni dan budaya masyarakat melalui panggung budaya ini," ungkapnya.
Salah satu faktor yang mendukung perkembangan wisata Watu Gendong adalah aksesibilitasnya yang baik.
Jalan menuju lokasi wisata ini sudah cukup bagus, sehingga memudahkan pengunjung untuk datang.
Dengan segala potensi yang dimiliki, Watu Gendong diharapkan dapat menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Gunungkidul.
Keindahan alam, fasilitas yang lengkap, dan dukungan masyarakat menjadi modal yang kuat untuk mengembangkan wisata ini.
"Kami terus berupaya untuk mengembangkan potensi wisata Watu Gendong. Harapannya, wisata ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, baik dari segi ekonomi maupun sosial," harap Sri Idhayanti.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Oneng Windu Wardana.
Oneng menyampaikan bahwa selama ini, minat wisatawan di Gunungkidul cenderung terpusat pada kawasan pantai.
Padahal, Gunungkidul memiliki banyak potensi wisata lain yang tak kalah menarik, salah satunya adalah Watu Gendong.
"Watu Gendong ini memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan pariwisata di Gunungkidul," ujar Oneng.
"Dengan letaknya yang berbatasan dengan hutan lindung Wonosadi dan fasilitas yang cukup lengkap, Watu Gendong sangat potensial untuk dikembangkan menjadi desa wisata yang mandiri," imbuhnya.
Baca juga: UPY Dampingi Kalurahan Beji Ngawen Kembangkan Wisata Watu Gendong
Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul berkomitmen untuk mendukung penuh pengembangan wisata Watu Gendong.
"Kami berharap dengan adanya dukungan dari berbagai pihak termasuk Paniradya, desa wisata Watu Gendong dapat semakin maju dan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Gunungkidul," tambah Oneng.
Pengembangan wisata Watu Gendong sejalan dengan upaya pemerintah daerah untuk melakukan pemerataan pariwisata.
Selama ini, pengembangan pariwisata di Gunungkidul memang lebih terfokus pada kawasan pantai.
Dengan adanya pengembangan desa wisata seperti Watu Gendong, diharapkan dapat membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat di wilayah utara Gunungkidul.
Oneng juga menekankan pentingnya peran masyarakat lokal dalam pengembangan wisata Watu Gendong.
"Kami berharap semangat dan inisiatif dari Lurah dan penggerak desa wisata semakin meningkat. Mereka adalah motor penggerak utama dalam pengembangan desa wisata ini," ujarnya.
Dorong Pengembangan Wisata Watu Gendong yang Komprehensif
Paniradya Pati Kaistimewaan Yogyakarta, Aris Eko Nugroho, menekankan pentingnya pengembangan potensi wisata di setiap kalurahan, termasuk Watu Gendong.
Ia mendorong agar setiap daerah memiliki keunikan tersendiri sebagai daya tarik wisatawan.
"Watu Gendong ini memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan. Kita perlu memikirkan bagaimana kawasan ini bisa menjadi penghubung antara berbagai destinasi wisata di Gunungkidul bagian utara," ujarnya.
Aris Eko Nugroho juga menyoroti pentingnya perencanaan yang matang dalam pengembangan wisata Watu Gendong.
"Kita sudah mulai melakukan fasilitasi danais untuk pengembangan Watu Gendong sejak tahun 2022, namun perlu ada perencanaan yang lebih komprehensif," katanya.
Aris berharap adanya masterplan yang jelas terkait pengembangan Watu Gendong.
"Kita perlu memiliki konsep yang jelas mengenai apa yang ingin kita capai dengan pengembangan Watu Gendong. Misalnya, apa fungsi balai budaya dan panggung budaya yang sudah ada? Bagaimana kita bisa membuat Watu Gendong menjadi hub bagi wisatawan yang melintas di jalur Prambanan-Gading," ungkapnya.
Untuk mewujudkan visi tersebut, dibutuhkan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait. (*)
Libur HUTÂ Kemerdekaan RI, Kunjungan Wisata Gunungkidul Landai |
![]() |
---|
Momen Kemerdekaan RI, Dispar Gunungkidul Prediksi Kunjungan Wisatawan Naik 30 Persen |
![]() |
---|
Januari - Juli 2025, Realiasasi Kunjungan Wisata di Gunungkidul Capai 1,6 Juta Wisatawan |
![]() |
---|
Geopark Night Specta Vol. 7.0 dan Festival Coklat Nglanggeran 2025 Segera Digelar |
![]() |
---|
Kopi dan Sejarah Bersatu di Gunung Gambar Gunungkidul, Wisata Edukasi nan Menggugah Selera |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.