Wisata Gunungkidul
Januari - Juli 2025, Realiasasi Kunjungan Wisata di Gunungkidul Capai 1,6 Juta Wisatawan
Dari jumlah kunjungan tersebut nilai pendapatan asli daerah (PAD) yang berhasil dikumpulkan sebesar Rp16.840.389.480.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Yoseph Hary W
Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul mencatat tingkat kunjungan wisatawan mencapai 1.618.244 orang dalam periode Januari-Juli 2025.
Dari jumlah kunjungan tersebut nilai pendapatan asli daerah (PAD) yang berhasil dikumpulkan sebesar Rp16.840.389.480.
Sub Koordinator Objek dan Daya Tarik Wisata Dispar Gunungkidul, Aris Sugiantoro, mengatakan jumlah kunjungan tersebut sudah mencapai 52,56 persen dari target kunjungan tahun ini sebesar 2.948.195 orang dengan nilai PAD sebesar Rp32.040.349.900.
"Sebagian besar kunjungan wisata masih didominasi kawasan pantai, hampir 90 persen wisatawan memilih destinasi pantai. Kemudian, diikuti destinasi wisata lain seperti Gua Pindul, Obelix, hingga Heha," tuturnya saat dikonfirmasi pada Senin (11/8/2025).
Meskipun tinggal beberapa bulan lagi, pihaknya optimistis target tahunan kunjungan wisatawan bisa tercapai.
Aris mengatakan pihaknya berharap dari event tahunan hingga momen libur natal dan tahun baru mendatang.
"Tentu optimis bisa mencapai target. Meskipun tinggal beberapa bulan lagi. Mengingat masih ada beberapa libur panjang terutama libur panjang natal dan tahun baru. Serta, event tahunan yang lain seperti yang akan datang ini,
Gunungkidul Toursm Fest (GTH) yang akan diselenggarakan pada September, di Desa Wisata Sembrani Watusigar Kapanewon Ngawen," ujarnya.
Adapun Gunungkidul Tourism Fest merupakan event tahunan untuk mempromosikan pariwisata di daerah tersebut, terutama desa wisata.
Tahun lalu, acara yang digelar oleh Dinas Pariwisata Gunungkidul, ini diadakan pada 21 September di Kalurahan Bendung, Kapanewon Semin, dan Kalurahan Tepus.
Seperti tahun lalu, Gunungkidul Tourism Fest tahun ini diharapkan akan mendongkrak kunjungan wisata Gunungkidul.
Sementara itu, Kepala Dispar Gunungkidul Oneng Windu menambahkan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kunjungan wisata, di antaranya cuaca hingga adanya larangan study tour di daerah lain.
"Jadi, banyak sekali faktor eksternal yang mempengaruhi kunjungan di sini. Pada awal tahun kemarin dilanda kondisi cuaca buruk yang membuat wisatawan enggan datang, apalagi sebagian besar destinasi wisata di sini pantai dan wisata alam. Di sisi lain, adanya kebijakan daerah lain yang melarang study tour praktis iklim wisata kita ikut terdampak," pungkasnya.
Terpisah, Ketua PHRI Gunungkidul Sunyoto juga mengakui kondisi iklim pariwisata tengah menghadapi tantangan, terutama sektor perhotelan dan restoran.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.