Semarak Kirab Gunungan di Beringharjo Peringati HUT ke-268 Kota Yogyakarta

Kegiatan kirab dan arak-arakan gunungan yang digelar ini merupakan simbol kemakmuran dan hasil bumi. 

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Pemkot Yogyakarta
Rayahan gunungan yang berisi hasil bumi dan jajanan tradisional, di kawasan Pasar Beringharjo, Kota Yogya, Kamis (3/10/2024) pagi. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Semarak peringatan HUT ke-268 Kota Yogyakarta mulai terasa di kawasan Pasar Beringharjo, Kamis (3/10/2024).

Yakni, saat TP PKK Kota Yogyakarta bersama DP3AP2KB dan TPA Beringharjo menyelenggarakan rangkaian kirab dan arak-arakan gunungan.

Pj Ketua TP PKK Kota Yogyakarta, Sugiharti Mulya Handayani, Kepala DP3AP2KB, Retnoningtyas, Kepala TPA Beringharjo, Ari Nunik Kurniawati, turut serta membersamai guru dan anak-anak dalam kirab, lengkap dengan busana tradisional.

Kepala TPA Beringharjo, Ari Nunik Kurniawati, mengungkapkan kegiatan kirab dan arak-arakan gunungan merupakan simbol kemakmuran dan hasil bumi. 

Gunungan disusun dan dihiasi dengan berbagai hasil panen, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, hingga jajanan tradisional.

Pada kesempatan tersebut, gunungan diarak melintasi Pasar Sore Malioboro, lalu masuk ke tengah Pasar Beringhajo melewati Ketandan dan dilanjutkan ke arah barat menuju Jalan Malioboro. 

Baca juga: Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan, Pemkot Yogyakarta Mulai Susun Rencana Strategis 2025-2029

Setibanya di depan Pasar Beringharjo, gunungan kemudian diperebutkan masyarakat umum sebagai bagian dari tradisi yang diyakini membawa berkah dan kemakmuran.

"Ini wujud rasa syukur atas hasil bumi, berupa sayuran, sebagai lambang kesejahteraan masyarakat. Semoga, kegiatan ini menjadikan anak bangsa belajar mengenai kebudayaan yang ada," ungkapnya.

Sementara, Pj Ketua TP PKK Kota Yogya, Sugiharti Mulya Handayani, berujar kegiatan tersebut selaras dengan status Kota Yogyakarta sebagai Kota Budaya, Kota Pariwisata dan Kota Pendidikan. 

Ia menyebut, dengan memperkenalkan kebudayaan sejak sedini mungkin, akan berpengaruh positif pada masa depan anak-anak.

"Ini menjadi wadah untuk mengenalkan kebudayaan kepada anak-anak. Gunungan bukan hanya lambang kemakmuran, tetapi juga kebersamaan kita sebagai warga kota yang saling mendukung dan bergotong-royong," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved