Erupsi Gunung Merapi

Gunung Merapi Luncurkan Guguran Lava Pijar 6 Kali Sejauh 1.400 Meter Selama 6 Jam Terakhir

Gunung Merapi meluncurkan guguran lava sebanyak 6 kali pada periode pengamatan BPPTKG Selasa (01/10/2024) pukul 00.00-06.00.

Dok. BPPTKG Yogyakarta
Gunung Merapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah meluncurkan awan panas guguran sejauh 1,2 kilometer pada Senin (23/9/2024) pukul 19.52 WIB 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi meluncurkan guguran lava sebanyak 6 kali pada periode pengamatan BPPTKG Selasa (01/10/2024) pukul 00.00-06.00 WIB.

Guguran lava tersebut mengarah ke barat daya (Kali Bebeng), dengan jarak luncur maksimum 1400 meter.

Pada periode pengamatan yang sama, BPPTKG juga mencatat terjadi 29 guguran, dengan amplitudo : 3-27 mm, dan durasi : 32.44-139.92 detik. Hybrid/Fase Banyak terjadi 3 kali, amplitudo : 4-9 mm, S-P : 0.3 detik, dan durasi : 7.3-9.2 detik.

Berdasarkan pengamatan meteorologi, cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup tenang ke arah barat. Suhu udara 16-19 °C, kelembaban udara 63-96.8 persen, dan tekanan udara 768.2-918.5 mmHg.

Sementara menurut pengamatan visual, gunung jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 25 meter di atas puncak kawah.

Hingga saat ini, Gunung Merapi masih berstatus Siaga atau Level III. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Baca juga: Update Gunung Merapi 26 September 2024: Teramati 13 Kali Guguran Lava ke Barat Daya

Data pemantauan juga menunjukkan suplai magma masih berlangsung, yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.

Untuk itu, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Selain itu juga agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

BPPTKG akan terus memantau perkembangan Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (maw)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved