Kekeringan di Gunungkidul, BPBD Mulai Salurkan Air Bersih dari Anggaran BTT ke Masyarakat

Hingga hari ini tercatat anggaran BTT yang sudah disalurkan ke masyarakat sebanyak 160 tangki dari 800 tangki yang disediakan.

Dokumentasi BPBD Gunungkidul
BPBD Gunungkidul saat menyalurkan bantuan air kepada warga di Bendorubuh, Kapanewon Rongkop, Sabtu (28/9/2024) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul mulai menyalurkan bantuan air bersih ke masyarakat dari anggaran  biaya tak terduga (BTT).

Kepala Bidang Logistik BPBD Gunungkidul, Sumadi, mengatakan hingga hari ini tercatat anggaran BTT yang sudah disalurkan ke masyarakat sebanyak 160 tangki dari 800 tangki yang disediakan.

"Permintaan air masih tinggi sekali, setiap hari petugas melakukan droping air bisa sampai 80 tangki per hari-nya,"ujarnya saat dikonfirmasi pada Senin (30/9/2024).

Selain stok air dari BTT, Sumadi mengatakan pihaknya juga menyalurkan air dari pihak swasta atau CSR untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Sudah ada sekitar 400 tangki air yang kami salurkan ke masyarakat dari CSR. Dan, bantuan CSR masih datang terus. Sehingga, kami perkirakan stok air sampai nanti masuknya musim penghujan masih mencukupi, itu (musim penghujan) sekitar dasarian ketiga Oktober sesuai prediksi BMKG,"papar dia.

Baca juga: 15 Kapanewon di Gunungkidul Masih Dilanda Kekeringan, Permintaan Air Bersih Naik Lima Kali Lipat

Sementara itu, saat ditanya soal status siaga darurat kekeringan apakah akan diperpanjang atau tidak, Sumadi mengatakan penetapan status kekeringan tetap sampai akhir Oktober 2024 ini.

"Tidak ada perpanjangan maupun penghapusan status kekeringan. Jadi tetap sama tidak berubah, karena kami melihat  kondisi kekeringan ditandai dengan permintaan air masih tetap tinggi,"ujarnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Logistik BPBD Gunungkidul, Arief Prasetyo Nugroho, menambahkan hingga saat ini jumlah wilayah yang mengajukan permintaan air bersih sebanyak 15 kapanewon dari 18 kapanewon yang ada di Kabupaten Gunungkidul.

"Jadi, ini tersisa tiga Kapanewon saja yang masih belum mengajukan permintaan air bersih itu ada Playen, Wonosari, dan Paliyan,"tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved