Retro 3 Wheeler Bermesin Knucklehead Tampil Lebih Klasik

TRIBUNJOGJA.COM - Kendaraan roda tiga atau three wheeler menjadi fenomena transportasi yang menarik di Inggris pada awal abad ke-20.

Desainnya yang sederhana namun inovatif, membuatnya menjadi pilihan populer bagi masyarakat kelas menengah yang ingin memiliki kendaraan pribadi.

Kendaraan roda tiga ini seringkali memiliki desain yang unik dan futuristik untuk masanya, dengan bodi yang ringan dan mesin kecil namun bertenaga.  

Popularitas three wheeler di Inggris kala itu makin naik karena biaya produksi yang lebih rendah dibandingkan dengan mobil beroda empat.

Hingga seiring dengan perkembangan teknologi otomotif dan munculnya mobil-mobil beroda empat yang lebih canggih dan nyaman, popularitas three wheeler mulai meredup dan akhirnya digantikan oleh kendaraan yang lebih modern.

Meskipun demikian, warisan sejarah three wheeler tetap menarik minat para kolektor dan penggemar otomotif klasik hingga saat ini, termasuk Lulut Wahyudi dari Retro 3 Wheeler .

Pegiat custom yang akrab disapa Lulut Retro ini telah mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk menghidupkan kembali kejayaan three wheeler. Setidaknya selama kurang lebih tiga tahun ke belakang, ia sudah banyak mengeksplorasi three wheeler.

Ide awal membangun Retro 3 Wheeler tak lepas dari kegemarannya terhadap pesawat terbang. Adapun inspirasinya datang dari pesawat bersayap ganda atau biplane open kokpit, Boeing-Stearman, yang dibangun di Amerika Serikat periode 1930-an dan 1940-an. Konsep tersebut ia kombinasikan dengan kendaraan roda tiga yang sangat populer di Inggris serta negara-negara Eropa sekira tahun 1930-an.

Saat ditemui dalam acara Jogja Bike Rendezvous (JBR) 2024 di Jogja Expo Center (JEC), Jumat (27/9/2024) kemarin, Lulut membawa dua produk three wheeler, salah satunya adalah three wheeler garapan terbarunya dengan mesin Knucklehead S&S.

Produk terbaru ini memiliki desain dan konsep yang sama dengan sebelumnya. Perbedaannya, jika produk sebelumnya menggunakan mesin HD Evolution 1340cc, maka yang terbaru ini ia menggunakan mesin Knucklehead berkapasitas 1600cc.

“Kalau secara desain dan dimensi tetap sama, tidak ada yang berbeda. Cuma dengan mesin harley tua, otomatis kita ada adjustment, beberapa perubahan. Mesin ini kan terakhir dibuat sekitar tahun 47, kemudian kita kerjasama dengan SNS, kita order, kita pesan mesin sesuai spek three wheeler,” ungkapnya.

Adapun Harley Davidson (HD) tipe Knucklehead  yang diluncurkan antara 1936 sampai 1947 termasuk dapur pacu yang paling diburu para pecinta HD.  Selain memiliki desain klasik dan unik, power mesin yang dihasilkan pun cukup gahar.

Maka dari itu, Lulut pun secara khusus memesan mesin Knucklehead produk aftermarket yang sudah diluncurkan oleh S&S. Dengan material baru, maka dipastikan mesin ini jauh lebih awet dan bertenaga. Yang terpenting tidak dipusingkan lagi oleh rembesan oli layaknya motor lawas.

Lebih lanjut, secara desain Lulut mendesain three wheeler dengan bentuk bodi layaknya motor sespan yang menjadi bagian samping dari motor utama. Namun pada Retro Three Wheeler model bodi itu menjadi bodi tunggal dengan mesin yang terletak di moncong kendaraan.  


Adapun pada bagian chasis konstruksinya simpel tapi sangat rigid, keseluruhan bodinya menggunakan alumunium jadi sangat ringan. Demikian pula untuk kompartemen bagian dalam yang juga menggunakan alumunium.

Kabin dirancang agar terlihat seperti kokpit pesawat, dengan panel-panel yang biasa disematkan pada pesawat terbang. Bagian kursi kemudi dan penumpang dibalut kulit berdesain mewah namun tetap klasik.