Festival Lima Gunung XXIII di Magelang Hadirkan 120 Kelompok Kesenian, Simak Jadwal Pelaksanaannya

Ketua Komunitas Lima Gunung, Sujono, menyatakan lebih dari 120 kelompok kesenian dengan total sekitar 2.000 penampil akan berpartisipasi

Tribunjogja.com/Nanda Sagita
Salah satu tarian tradisional Magelang di Festival Lima Gunung, Minggu (27/8/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG – Gelaran Festival Lima Gunung (FLG) kembali diselenggarakan di Kabupaten Magelang pada tahun 2024. 

Acara yang memasuki tahun ke-23 ini akan berlangsung selama lima hari, mulai 25 hingga 29 September 2024, dan berlokasi di Dusun Keron, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan.

Ketua Komunitas Lima Gunung, Sujono, menyatakan lebih dari 120 kelompok kesenian dengan total sekitar 2.000 penampil akan berpartisipasi dalam acara ini. 

"Mereka berasal dari Komunitas Lima Gunung, desa-desa di Magelang, hingga kota-kota besar lainnya di Indonesia, bahkan dari luar negeri, seperti Malaysia dan Meksiko," ujar Sujono.

Festival Lima Gunung dikenal sebagai acara tahunan yang dipelopori oleh Komunitas Lima Gunung, komunitas berbasis petani seniman yang menjaga tradisi, adat, dan budaya di kawasan sekitar Gunung Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, dan Menoreh.

Acara ini juga digelar secara gratis dan terbuka untuk umum.

Beragam pertunjukan seni akan memeriahkan festival ini, mulai dari tari tradisional, kontemporer, kirab budaya, hingga teater dan wayang. 

Selain itu, pameran seni rupa dan instalasi seni berbahan alam seperti bambu, jerami, dan tebon (batang jagung) akan menghiasi area festival.

Baca juga: Magelang Ethno Carnival 2024 Berlangsung Semarak, 66 Kontingen Sukses Pukau Ribuan Warga

Karya seni instalasi tersebut dikerjakan secara gotong royong oleh warga setempat.

Tema yang diusung pada Festival Lima Gunung XXIII kali ini adalah "Wolak Walining Jaman Kelakone", sebagai refleksi atas kondisi sosial dan lingkungan saat ini serta harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Untuk hari pertama penyelenggaraan pada Rabu (25/9/2024), festival dimulai pukul 10.00 WIB hingga 00.15 WIB. 

Pertunjukan pembuka dimulai dengan pameran foto, dilanjutkan dengan penampilan dari Siskus Barock asal Yogyakarta yang dibentuk oleh Sawung Jabo. 

Ada juga penampilan dari Sanggar Melati Ayu asal Indramayu, Wahyu Turonggo Jati dari Temanggung, serta Twin RR Dance dari Indramayu.

Pada Kamis (26/9/2024), akan tampil 20 kelompok kesenian, seperti Netisa Dance Company dari Salatiga, Aswolo dari Wonosobo, dan Kiai Kanjeng dari Yogyakarta. 

Sedangkan untuk hari ketiga, Jumat (27/9/2024), akan menampilkan 21 kelompok, termasuk Ygum dari Boyolali, Alfarabi Squad dari Bulukumba, serta Ubud Night Community dari Bali.

Sabtu (28/9/2024) menjadi hari dengan jumlah penampilan terbanyak, yaitu 34 kelompok.

Di antaranya Sanggar Seni Kusuma Wiratama dari Semarang, Sanggar Bunda dari Bogor, serta Sanggar Kagama Beksan dari Jabodetabek.

Pada hari terakhir, Minggu (29/9/2024), 26 kelompok akan tampil, termasuk Komunitas Seni Samar dari Kudus, Sekar Rengganis dari Semarang, serta Saung Swara dari Salatiga. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved