Berita Gunungkidul Hari Ini

Kekeringan di Gunungkidul Terus Meluas, Cerita Warga Terpaksa Jual Ternak untuk Beli Air Bersih

Sejumlah desa di Kabupaten Gunungkidul mengalami kekeringan ekstrem imbas kemarau panjang yang terjadi sejak Maret lalu.

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Gaya Lufityanti
Istimewa
Seorang warga Dusun Pijenan,kalurahan Giri Sekar, kapanewon Panggang, menunggu petugas BPBD menyalurkan bantuan air bersih ke rumahnya, pada Jumat (20/9/2024) 

Tak hanya di Padukuhan Temu Ireng II, krisis air bersih hingga menjual aset juga dilakukan oleh warga di Padukuhan Nglumbung, Kalurahan Giricahyo, Kapanewon Purwosari.

Dukuh Nglumbung, Walidin Mustofa, mengatakan selama musim kemarau ini setidaknya sudah ada puluhan warganya yang menjual ternaknya untuk membeli air bersih.

"Sudah banyak yang menjual ternak untuk beli air yang harganya bisa Rp130-150 ribu per tangkinya. Dan, mereka jual kambing dengan harga mulai dari Rp700 ribu, itu biasanya yang dijual anakan kambing,"ujarnya.

Dirinya mengatakan,membeli tangki air keliling satu-satunya jalan singkat agar segera mendapatkan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga dan juga minum ternaknya.

Maka dari itu, menjual hewan ternak untuk membeli air bisa dibilang sudah menjadi tradisi setiap tahun. 

"Ya warga  selalu mempersiapkan beberapa ternaknya untuk membeli air bersih selama kemarau,"ungkapnya.

Meskipun begitu, pihaknya tetap membuat kebijakan dengan memprioritaskan bantuan air bersih untuk warga yang ekonominya lemah terlebih dahulu. 

"Warga dengan ekonomi lemah diprioritaskan mendapat bantuan air lebih dulu. Harapan kami warga yang ekonominya lemah ini bisa lebih  terbantu,"tandasnya ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved