Perayaan Santo dan Santa

Kisah Martir Santo Kornelius, Santo Pelindung Hari Ini 16 September 

Perayaan santo dan santa dalam Gereja Katolik adalah momen khusus yang ditujukan untuk menghormati kehidupan, karya, dan kebajikan tokoh-tokoh suci

Penulis: Santo Ari | Editor: Joko Widiyarso
Gereja St. Yusup Ambarawa
Santo Kornelius , santo pelindung 16 september 2024 

TRIBUNJOGJA.COM - Perayaan santo dan santa dalam Gereja Katolik adalah momen khusus yang ditujukan untuk menghormati kehidupan, karya, dan kebajikan tokoh-tokoh suci yang telah diakui sebagai teladan iman.

Perayaan ini menjadi kesempatan untuk merenungkan makna hidup yang lebih mendalam, terinspirasi oleh kehidupan dan kebajikan santo atau santa tersebut.

Perayaan ini juga biasa disebut dengan Pesta Nama yang diadakan untuk menghormati nama seorang santo atau santa yang dipilih sebagai pelindung individu, keluarga, atau komunitas. 

Melansir dari laman Iman Katolik, berikut perayaan santo santa 16 September 

Santo Kornelius

Kornelius lahir kira-kira pada awal abad ke-3 di Roma. Ia seorang imam yang saleh dan bijaksana. 

Namun kepilihannya sebagai Paus tidak menyelesaikan semua masalah yang melanda Gereja. Gereja terus saja dirongrong baik dari luar maupun dari dalam. 

Pihak kekaisaran terus melancarkan aksi penganiayaan yang mengakibatkan banyak orang Kristen murtad dari imannya. 

Dalam tubuh Gereja sendiri, banyak imam baik di Roma maupun di Afrika bersikap keras terhadap orang-orang yang murtad itu. 

Di bawah kendali Novatianus, imam-imam itu mengajarkan bahwa tak seorang pun yang telah menyangkal imannya dapat diterima kembali dalam persekutuan Gereja Kristus, kendatipun mereka membayarnya dengan sesal dan tobat yang mendalam serta denda yang besar. 

Ajaran ini dimaksudkan untuk melindungi tata tertib Gereja, namun secara tidak sadar justru bertentangan dengan asas-asas Injil Kristus.

Terhadap ajaran Novatianus, Paus Kornelius tidak segan-segan bertindak. 

Ia segera memanggil semua uskup untuk mengadakan konsili guna membahas ajaran dan sikap Novatianus dkk demi tegaknya kemurnian ajaran Injil suci. 

Baca juga: Kisah Keberuntungan Emilio Dicium Paus Fransiskus, Doanya Terjawab

Semua uskup yang hadir dalam konsili itu mengutuk ajaran Novatianus dan mencapnya sebagai bidaah. Hal itu didasarkan pada sikap Kristus sendiri yang datang bukan untuk memanggil orang-orang yang saleh melainkan untuk memanggil orang-orang berdosa.

Sepeninggal Kaisar Gayus Decius, keadaan Gereja bertambah genting. Kaisar baru Gayus Vibius Trebunianus Gallus terus melanjutkan pengejaran terhadap umat Kristen. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved