GIK UGM Bisa jadi Ruang Publik, Hasilkan Masyarakat Sipil yang Kritis dan Terbuka

Gedung Gelanggang Inovasi dan Kreativitas Universitas Gadjah Mada diharapkan bisa menjadi ruang publik yang bisa mengakomodasi visi dan misi UGM

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA/Istimewa
Kunjungan MWA UGM ke manajemen GIK UGM, Jumat (13/9/2024). GIK UGM berkonsep menjadi ruang publik yang bisa digunakan masyarakat untuk menjadi sipil yang kritis dan terbuka 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gedung Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) Universitas Gadjah Mada diharapkan bisa menjadi ruang publik yang bisa mengakomodasi visi dan misi UGM, memfasilitasi kegiatan mahasiswa, komunitas publik dan profesional sehingga menghasilkan masyarakat sipil yang kritis dan terbuka.

Hal itu mengemuka dalam pertemuan Anggota Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Gadjah Mada dengan Tim Manajemen GIK, Jumat (13/9/2024).

Kunjungan anggota MWA UGM ke GIK ini dilaksanakan dalam rangka untuk memastikan kesiapan operasional fasilitas di GIK dalam memenuhi kebutuhan untuk aktivitas mahasiswa.

Beberapa anggota MWA yang ikut hadir diantaranya Prof. dr. Adi Utarini, M.Sc., MPH., Ph.D, Prof. Ir. Tumiran, M.Eng., Ph.D, Prof. Ir. Irfan Dwidya Prijambada, M. Eng., Ph.D, Bagus Santoso, Dr., M. Soc.Sc, Dr.drg. Ahmad Syaify, Sp Perio(K)., M. Nur Budiyanto, S.Kom, M. Eng, Dewa Ayu Made Diah Camalini.

Di sesi kunjungan kali ini, pihak GIK dan MWA mendiskusikan berbagai hal terkait kesiapan operasional gedung GIK sendiri.

Pihak pengelola GIK menyampaikan bahwa selama beberapa bulan terakhir beberapa kegiatan mahasiswa sudah berjalan dan saat ini sudah banyak diterima surat permohonan penggunaan tempat dari berbagai fakultas.

Baca juga: Materi IPA Kurikulum Merdeka Kelas 7 SMP BAB 4 tentang Pengertian dan Macam-macan Gaya

Selain itu, kedua pihak menyoroti soal prosedur ketat dan teratur terkait pembagian penggunaan ruang.

Chief Program Officer GIK UGM, Garin Nugroho, menyatakan kunjungan anggota MWA ini dalam rangka menampung aspirasi dari para stakeholder untuk memastikan pembangunan GIK dapat terus dilanjutkan.

“Kunjungan ini sangat penting karena MWA juga punya fungsi sebagai  semacam pengarah, pemberi masukan, dan pasti mempunyai pengaruh terhadap GIK ke depannya,“ jelasnya.

Garin menambahkan sebelumnya tim manajemen GIK juga sudah melaksanakan pertemuan dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), serta berbagai komunitas, dan mitra bisnis yang mempunyai keterkaitan dengan GIK guna mendiskusikan berbagai hal terkait penggunaan GIK.

“Seluruh pertemuan itu tujuannya memetakan masukan serta memberikan ruang diskusi timbal balik terkait GIK” Tambahnya di sesi wawancara beliau.

Garin berharap kedepannya GIK bisa menjadi suatu ruang publik yang bisa mengakomodasi visi dan misi UGM, memfasilitasi kegiatan mahasiswa dan komunitas publik dan juga profesional.

“Kita ingin GIK bisa menjadi ruang publik yang menghasilkan masyarakat sipil yang kritis dan terbuka,” pungkasnya. (ard)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved