Libur Panjang Maulid Nabi Berhasil Dongkrak Kunjungan Wisatawan di DIY di Tengah Low Season

Dibandingkan hari biasa, libur panjang akhir pekan ini dapat mendongkrak sekitar 50 persen kunjungan wisatawan. 

Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari
Tugu Pal Putih Yogyakarta 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardyanto Setyo Ajie, menyebut libur panjang akhir pekan Maulid Nabi berhasil mendongkrak kunjungan wisatawan ke DIY.

Bobby mengatakan bulan September biasanya merupakan low season.

Namun karena adanya libur panjang akhir pekan, kunjungan wisatawan ke DIY meningkat.

Dibandingkan hari biasa, libur panjang akhir pekan ini dapat mendongkrak sekitar 50 persen kunjungan wisatawan. 

“Lonjakan (wisatawan) di ring 1 dan ring 2 lumayan. September yang seharusnya low season ini pergerakannya cukup positif, sehingga dapat mendongkrak long weekend,” katanya, Minggu (15/09/2024).

“Mayoritas masih masuk ring 1 dan 2, tetapi ada limpahan ke ring 3, meskipun nggak sampai full ke ring 3,” sambungnya.

Ia mengungkapkan tidak semua long weekend bisa mendongkrak kunjungan wisata.

Baca juga: GIPI DIY Sebut Kunjungan Wisatawan Mancanegara Cenderung Turun pada Agustus 2024

Libur panjang dengan libur berturut-turut memang bisa menggerakkan wisatawan.

Namun libur panjang dengan jeda, kurang bisa menggerakkan wisatawan.

Industri pariwisata di DIY pun sudah mencermati pola wisatawan. Sehingga industri bisa menyiapkan produk dan layanan selama liburan.

“Ekosistem menyesuaikan dengan pola (wisatawan), misalnya dengan ada tambahan event di sekitar hotel, menyesuaikan dengan kondisi,” ungkapnya.

Menurut Bobby, meski secara nasional terjadi deflasi, namun daya beli masyarakat masih terjaga.

Terlebih secara geografis, DIY berada di wilayah tengah. Sehingga dianggap dekat oleh wisatawan.

Di samping itu, infrastruktur di DIY juga memadai. Dengan demikian, wisatawan bisa dengan mudah datang ke DIY untuk berwisata.

“Saat ini masih di dominasi dari Jawa, karena aksesnya terdekat ya. Mayoritas juga keluarga, tetapi ada juga yang individu,” imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved