Libur Panjang Tahun Baru Islam, Okupansi Hotel di DIY Berkisar 65-70 Persen 

Okupansi hotel di DIY mulai meningkat sejak 27 Juni 2025. Rata-rata okupansi hotel di DIY sekitar 65-70 persen. 

Istimewa
ilustrasi Hotel 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Libur Tahun Baru Islam yang berdekatan dengan akhir pekan berhasil mendongkrak okupansi hotel di DIY. 

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono, mengatakan okupansi hotel di DIY mulai meningkat sejak 27 Juni 2025. Rata-rata okupansi hotel di DIY sekitar 65-70 persen. 

"Rata-rata se-DIY di 65-70 persen. Untuk Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman rata-rata bisa 80 persen," katanya, Minggu (29/06/2025). 

Ia menyebut okupansi yang relatif baik hanya terjadi hingga 28 Juni 2025. Sementara pada 29 Juni 2025 okupansi hotel merosot. 

"Pada 29 Juni 2025 turun (okupansi) sampai 10-20 persen," sambungnya. 

Secara umum okupansi rata-rata hingga 28 Juni 2025 di DIY sebesar 60 persen. 

Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardyanto Setyo Ajie menambahkan integrasi destinasi wisata antarkabupaten perlu dibangun untuk pariwisata keberlanjutan.

Pasalnya, wisatawan masih terpusat di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman saja. 

Menurut dia, integrasi pariwisata tersebut dapat memberikan nilai lebih bagi wisatawan.

Dengan begitu, lama tinggal wisatawan di DIY akan semakin panjang. Secara otomatis uang yang dibelanjakan wisatawan juga akan lebih banyak.

"Selama ini kan wisatawan masih menumpuk di kota (Yogyakarta) saja, padahal kan di Bantul, Gunung Kidul juga ada hotel bintang empat. Jalan-jalan di masing-masing kabupaten juga sudah baik, amenities juga, nah ini kan harus dijahit sehingga menjadi program berkelanjutan," imbuhnya. (*) 

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved