Menteri Teten Masduki Dukung Upaya PP Aisyiyah dalam Penguatan Daya Saing UMKM

Fokus Muhammadiyah dan 'Aisyiyah memasuki abad kedua yakni pemberdayaan ekonomi dan kemandirian perempuan.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Miftahul Huda
Menteri Teten Masduki saat melakukan MoU dengan PP Aisyiyah di kampus UAD, Selasa (10/9/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah menggelar pertemuan konsolidasi dan seminar nasional Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan (MEK) 2024 Aisyiyah di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Selasa (10/9/2024).

Acara ini turut dihadiri Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki yang datang secara langsung bersama rombongan.

Selain Menteri Koperasi dan UKM, hadir pula Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas dan beberapa tokoh penting lain.

Sementara para peserta terdiri dari perwakilan pimpinan dan pengurus 'Aisyiyah dari berbagai daerah.

Ketua Umum PP 'Aisyiyah Salmah Orbayinah, mengatakan fokus Muhammadiyah dan 'Aisyiyah memasuki abad kedua yakni pemberdayaan ekonomi dan kemandirian perempuan.

Pasalnya data tahun 2022 yang ia miliki, 9,68 persen perempuan di Indonesia hidup dibawah garis kemiskinan.

Di satu sisi partisipasi perempuan sebagai pelaku UMKM justru mencapai 64,5 persen lebih dibandingkan dengan laki-laki.

"Oleh karena itu kita perlu mendorong perempuan pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya yaang tidak untuk diri sendiri, tetapi lingkungannya," terang dia.

Sebagai wujud nyata, Aisyiyah saat ini memiliki kegiatan Bina Usaha Ekonomi Keluarga 'Aisyiyah (Bueka) yang tersebar diseluruh daerah.

"Total ada 3.235 Bueka. Konsepnya berbasis komunitas. Aisyah di daerah hingga kampung-kampung melakukan pendampingan kepada ibu-ibu sebagai upaya kemandirian," ungkap Salmah.

Rektor UAD Prof Dr Muchlas menyambut baik terlaksananya konsolidasi dan seminar yang digelar Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah bekerjasama dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. 

Muchlas menganggap acara tersebut sebagai langkah strategis dalam membangun sektor ekonomi Muhammadiyah, khususnya dalam penguatan koperasi dan UMKM yang sangat relevan bagi ibu-ibu ‘Aisyiyah.

“Seminar ini sangat penting dan menarik bagi ibu-ibu ‘Aisyiyah, terutama dalam peningkatan ekonomi dan pembangunan koperasi serta UMKM di bawah naungan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Selain fokus pada pendidikan dan kesehatan, pengembangan di sektor ekonomi harus menjadi prioritas dalam memajukan masyarakat,” ungkap Muchlas.

Muchlas juga menyoroti pencapaian besar Muhammadiyah dalam membangun infrastruktur sosial antara lain rumah sakit, sekolah, dan perguruan tinggi.

Namun, pengembangan di sektor koperasi dan UMKM tidak boleh diabaikan. 

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved