Monev Program Berperisa BBPOM Yogyakarta : Potensi Produk Olahan Pangan SMK Bisa Mendunia
Sebanyak 27 SMK di DIY kini telah mendapat pendampingan dari BBPOM Yogyakarta untuk mendapatkan izin edar produk.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Para siswa-siswi SMK di DIY kini mampu berkembang mandiri melalui produk pangan dan olahan makanan yang bersetifikasi halal, serta memiliki izin edar dari Balai Besar (BB) POM Yogyakarta.
Pasalnya, sebanyak 27 SMK di DIY kini telah mendapat pendampingan dari BBPOM Yogyakarta untuk mendapatkan izin edar produk.
Kepala BBPOM Yogyakarta, Bagus Heri Purnomo, mengatakan pihaknya telah menggelar kegiatan monev (monitoring dan evaluasi) serta launching program Bersama Pendampingan Kewirausahaan di Sekolah (Berperisa), Senin (26/8/2024).
Melalui kegiatan ini, BBPOM Yogyakarta dapat memastikan puluhan SMK, khususnya jurusan tata boga, telah kompeten memproduksi olahan pangan dan sejenisnya.
"Jadi hasil kegiatan ini mulai Juli sampai Agustus kami telah melakukan pendampingan ke 27 SMK di DIY khususnya jurusan tata boga pengolahan hasil pertanian dan laut," ujarnya.
Dari 27 SMK tersebut, sudah dilakukan visitasi pemeriksaan sarpras serta aspek pendukung lainnya.
Kemudian sudah dilakukan terkait e-sertifikasi izin penerapan SOP juga pendampingan proses registrasi pangan olahan.
"13 sudah terbit izin penerapan cara pengolahan pangan terbaik dan 10 sudah terbit nomor izin edar produk pangan olahan dari SMK," ungkap Bagus.
Baca juga: Kapolresta Yogya Ungkap Potensi Kerawanan Jelang Pilkada Kota Yogya 2024
Ke depan, BBPOM Yogyakarta akan terus melakukan peningkatan pendampingan bukan hanya menyasar pada siswa SMK.
Dengan adanya surat izin edar tersebut, siswa-siswi SMK dapat memproduksi secara massal produk olahan pangan terbaiknya.
"Ini bisa memperluas pasar, bahkan jika memungkinkan bisa sampai ekspor," terang Bagus
Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya menyambut positif program monitoring dan evaluasi Berperisa BBPOM Yogyakarta.
Kini para siswa-siswi SMK di DIY dapat berkembang secara mandiri dalam menghasilkan produk olahan pangan.
"Karena siswa-siswi ini juga diajari teaching factory. Siswa berpartisipasi berantas kemiskinan," terang Didik.
Didik berharap setelah produk pangan SMK mendapat surat izin edar, diharapkan masing-masing sekolah dapat memproduksi olahan pangan secara luas.
"Syukur-syukur nanti bisa produksi bukan hanya UMKM tapi bisa ekspor," pungkasnya. (*)
Pengumuman SPMB 2025/2026 Jenjang SMA/SMK DIY: Jadwal Pendaftaran dan Perubahan Kuota Jalur Prestasi |
![]() |
---|
BBPOM Yogyakarta Perketat Pengawasan Produk Mengandung Babi tapi Bersertifikat Halal |
![]() |
---|
Bijak Memilih Suplemen Kesehatan |
![]() |
---|
Balai Besar POM Yogyakarta Temukan Sejumlah Bahan Obat dan Makanan Bermasalah Jelang Nataru |
![]() |
---|
DPP Kulon Progo Angkat Potensi Produk Pangan KWT Lewat Grebeg Lumbung Mataraman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.