Gelar Sidang Senat Terbuka Tahun Akademik 2024-2025, ISI Yogyakarta Sambut 1.812 Mahasiswa Baru

Rektor ISI Yogyakarta, Dr. Irwandi, M.Sn. mengaku bersyukur atas antusiasme besar dari calon mahasiswa baru ISI Yogyakarta di tahun akademik 2024-2025

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. ISI Yogyakarta
Rektor ISI Yogyakarta, Dr. Irwandi, M.Sn, dalam sidang Senat Terbuka sekaligus Kuliah Perdana yang disampaikan oleh Dr. I Gede Sucitra, S.Sn., M.A. dalam rangka penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2024/2025, Selasa (20/8/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta menggelar Sidang Senat Terbuka sekaligus Kuliah Perdana yang disampaikan oleh Dr. I Gede Sucitra, S.Sn., M.A. dalam rangka penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2024/2025, Selasa (20/8/2024).

Rektor ISI Yogyakarta, Dr. Irwandi, M.Sn. mengaku bersyukur atas antusiasme besar dari calon mahasiswa baru ISI Yogyakarta di tahun akademik 2024-2025.

"Kami sangat bersyukur atas antusiasme calon mahasiswa baru tahun ini. Lebih dari 1.800 calon mahasiswa telah bergabung dengan keluarga besar ISI Yogyakarta melalui berbagai jalur seleksi," ungkap Rektor Irwandi.

Mahasiswa baru yang diterima tahun ini memiliki latar belakang yang sangat beragam. Sebanyak 24 program studi S1 dan D3 menjadi pilihan utama para calon mahasiswa.

Selain itu, terdapat pula 3 program studi pascasarjana, yaitu S2 Seni, S3 Seni, dan S2 Tata Kelola Seni.

Irwandi juga menekankan pentingnya mempersiapkan mahasiswa baru untuk menghadapi tantangan di masa depan.

ISI Yogyakarta telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk memberikan berbagai program yang mendukung pengembangan kompetensi mahasiswa, seperti magang bersertifikat dan proyek independen.

"Kami ingin mahasiswa kami tidak hanya memiliki pengetahuan akademik yang kuat, tetapi juga memiliki pengalaman praktis yang relevan dengan dunia kerja," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya, ISI Yogyakarta berkomitmen untuk mewujudkan pendidikan tinggi yang adil dan inklusif.

Hal ini tercermin dari adanya jalur afirmasi bagi calon mahasiswa dari daerah 3T dan mahasiswa berprestasi.

Baca juga: Orang Tua Mahasiswa Baru UGM Asal Toba Ikut Kuliah Perdana karena Anaknya Meninggal Dunia

Selain itu, kebijakan Uang Kuliah Tunggal (UKT) juga terus dievaluasi untuk memastikan bahwa mahasiswa dari berbagai kalangan ekonomi dapat mengakses pendidikan di ISI Yogyakarta.

"Kami berupaya agar UKT tidak menjadi beban bagi mahasiswa. Oleh karena itu, kami terus melakukan penyesuaian berdasarkan data ekonomi terkini," jelas Rektor Irwandi.

Irwandi juga mengingatkan pentingnya melakukan evaluasi kurikulum secara berkala.

Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa kurikulum yang ada tetap relevan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan industri.

"Kami akan terus melakukan perbaikan dan penyesuaian kurikulum agar lulusan ISI Yogyakarta dapat bersaing di tingkat nasional maupun internasional," tegasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved