Politeknik LPP Yogyakarta Gelar PKKMB 2025, Siap Perkuat Kompetensi Dunia Perkebunan

Kegiatan ini juga mempertegas komitmen LPP Yogyakarta sebagai institusi pendidikan vokasi terkemuka di bidang perkebunan.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
Dok.Istimewa
Ratusan mahasiswa Politeknik LPP Yogyakarta mengikuti pembukaan PKKMB 2025, Senin (15/9/2025) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ratusan mahasiswa baru Politeknik LPP Yogyakarta mengikuti pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun ajaran 2025 pada Senin (15/9/2025) di Auditorium LPP Yogyakarta. 

Kegiatan ini juga mempertegas komitmen LPP Yogyakarta sebagai institusi pendidikan vokasi terkemuka di bidang perkebunan.

Pembukaan acara ini tidak hanya menjadi seremoni penerimaan mahasiswa baru, tetapi juga simbol strategis dari upaya kolaboratif antara lembaga pendidikan, pemerintah dan industri dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul di sektor perkebunan nasional.

Kegiatan pembukaan tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), Eddy Abdurrachman, didampingi oleh Direktur Penyaluran Dana Sektor Hilir, Moh. Alfansyah, serta Kepala Divisi Umum dan SDM, Sucipto. 

Selain itu hadir pula perwakilan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI, yakni Mula Putra selaku Ketua Kelompok Pemberdayaan dan Kelembagaan Kelapa Sawit, Vice President TJSL PTPN I, Muhammad Alif Azizi, serta Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V, Setyabudi Indartono. 

Kehadiran berbagai pemangku kepentingan ini memperlihatkan bahwa sektor pendidikan vokasi, khususnya di bidang perkebunan, dipandang sebagai pilar penting dalam mendukung keberlanjutan industri nasional.

Tercatat sebanyak 566 mahasiswa baru resmi diterima sebagai bagian dari sivitas akademika Politeknik LPP Yogyakarta tahun ini. 

Menariknya, lebih dari separuh jumlah tersebut merupakan penerima berbagai skema beasiswa, seperti Beasiswa SDM Sawit dari BPDP, Beasiswa Tunas PTPN I, Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Beasiswa Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN), hingga Beasiswa RNI. 

"Hal ini menunjukkan adanya dukungan konkret dari pemerintah dan korporasi dalam menjamin akses pendidikan berkualitas bagi generasi muda, khususnya mereka yang diarahkan untuk memperkuat kompetensi di sektor perkebunan yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia," kata Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Eddy Abdurrachman.

Sebagai institusi pendidikan vokasi tertua di bidang perkebunan, Politeknik LPP Yogyakarta terus menegaskan relevansinya melalui berbagai program berbasis kebutuhan industri dan sinergi dengan para mitra strategis. 

Menurut literatur pendidikan vokasi, keterkaitan (linkage) dan kesesuaian (match) antara kurikulum dengan dunia industri merupakan indikator utama keberhasilan lembaga vokasi dalam menghasilkan lulusan yang adaptif. 

"Oleh sebab itu, PKKMB tahun ini bukan hanya sekadar forum pengenalan kampus, melainkan juga bagian dari strategi pembinaan awal untuk membentuk planters muda profesional, berkarakter, dan siap bersaing di era globalisasi," jelasnya.

Pelaksanaan PKKMB yang dijadwalkan berlangsung selama lima hari, dari 15 hingga 19 September 2025, mencakup beragam materi penguatan, antara lain pengenalan sistem akademik dan budaya kampus, pemahaman terhadap kearifan lokal, pemanfaatan teknologi terkini dalam pengelolaan perkebunan, serta pembekalan aspek kesehatan fisik dan mental. 

Materi tersebut selaras dengan teori pendidikan holistik yang menekankan keseimbangan antara penguasaan pengetahuan teknis (hard skills) dan keterampilan non-teknis (soft skills).

Dengan slogan Profesional Berkarakter, Politeknik LPP Yogyakarta mengarahkan agar mahasiswa baru tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki integritas, etos kerja, dan kepedulian sosial. 

"Harapannya, para lulusan kelak mampu menjadi agen perubahan yang berperan penting dalam memperkuat daya saing industri perkebunan Indonesia di pasar global, sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sekitar," tutup Eddy. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved