Mubeng Kampus Jogja

Pengamat UGM: 79 Tahun Indonesia Merdeka, tapi 40,69 Juta Petani Belum Sepenuhnya Sejahtera

Di sebagian masyarakat mungkin sudah merasakan perbedaan kehidupan meskipun belum sepenuhnya dikatakan merdeka seutuhnya.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Tribun Jogja/ Suluh Pamungkas
Ilustrasi pendidikan 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Indonesia memasuki usia ke-79. Usia tentu bukan waktu yang singkat bagi bangsa Indonesia dalam menikmati kemerdekaanya.

Di sebagian masyarakat mungkin sudah merasakan perbedaan kehidupan meskipun belum sepenuhnya dikatakan merdeka seutuhnya.

Mereka yang belum merasakan kemerdekaan seutuhnya di setiap merayakan Hari Kemerdekaan RI adalah para petani.

Padahal sebagai negara agraris, Indonesia mencatat sedikitnya ada 40,69 juta orang yang bekerja di sektor pertanian.

Menurut Bayu Dwi Apri Nugroho, STP., M.Agr., Ph.D selaku pengamat pertanian, agrometeorologi, ilmu lingkungan, dan perubahan iklim menyatakan sebanyak 40,69 juta mereka yang bekerja di sektor pertanian merupakan jumlah yang sangat besar dan bisa dikatakan mayoritas profesi menumpuk di sektor ini.

Sayang permasalahan klasik masih menghampiri para petani dengan nasib dan kehidupan yang belum sepenuhnya terbebas dari cengkraman kemiskinan.

Petani khususnya yang gurem dan buruh, disebutnya sepertinya sangat kesulitan untuk membebaskan diri dari suasana hidup miskin yang melilit kehidupannya. Banyak dari mereka ini yang melakoni hidup hanya sekedar untuk menyambung nyawa kehidupan.

“Di negara yang mayoritas pertanian, para petani semestinya mendapatkan perlakuan khusus dari negara, minimal ada pengakuan terhadap petani dan fasilitas yang menguntungkan bagi petani,” ujarnya di Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Sabtu (17/8/2024).

Menurutnya semua pihak harus mengakui bila berkat jerih payah, kerja nyata dan kerja keras mereka, Indonesia mampu menorehkan sejarah dalam dunia pertanian di pentas internasional. Tercatat di tahun 1984 dan berlanjut pada tahun 2022.

Di tahun-tahun itu, seluruh masyarakat Indonesia selayaknya bangga karena kesuksesan Indonesia dalam menggenjot produksi padi. Dengan keberhasilan tersebut produksi padi mampu meningkat secara signifikan dan melahirkan Swasembada Beras serta mendapatkan penghargaan dari FAO.

“Ini tentu tidak terlepas dari usaha dan kerja keras para petani di Indonesia”, terangnya.

Meski telah berkontribusi banyak tugas berat negara menanti di masa depan yaitu bagaimana menaikkan derajat petani sebagai pahlawan pangan serta mengangkat mereka dari garis kemiskinan.

Meski telah banyak program dari pemerintah untuk mensejahterakan petani, tetapi kenyataan sampai saat ini belum mampu mensejahterakan petani dan mengentaskan mereka dari kemiskinan.

Berbagai program mula dari intensifikasi pertanian seperti penggunaan bibit unggul, perbaikan saluran irigasi, penggunaan pupuk sampai dengan program penyuluhan dan pendampingan yang intensif dan masif sampai kelompok-kelompok tani.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved