Pilkada 2024

Jelang Pilkada 2024, Kapolda DIY Ingatkan Jajarannya Tetap Netral 

Kapolda DIY mengatakan netralitas jajaran kepolisian di Yogyakarta sudah terbukti saat pesta demokrasi Pilpres 2024 beberapa bulan lalu.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA/MIFTAHUL HUDA
Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan, saat diwawancara awak media, Jumat (16/8/2024) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan menginstruksikan jajarannya agar menjaga netralitas menjelang Pilkada serentak 2024.

Kapolda DIY mengatakan netralitas jajaran kepolisian di Yogyakarta sudah terbukti saat pesta demokrasi Pilpres 2024 beberapa bulan lalu.

Dengan peraturan yang sama, para anggota kepolisian diminta supaya tetap menjaga netralitas Polri dalam pesta demokrasi sebagaimana sudah berlangsung selama ini.

"Sudah terbuki Jogja (netral). Jadi peraturan sama, pertama kalau ada anggota keluarga atau istirnya yang mungkin jadi tim suporter calon, dia melakukan hak kegiatan batasnya gak boleh melibatkan kedinasan," kata Suwondo, Minggu (18/9/2024).

Apabila ada anggota Polisi mencalonkan diri sebagai kepala daerah, imbuh Kapolda,  secara tegas hal ini tidak boleh melibatkan kepolisian. 

Kendati demikian, sejauh ini khusus di DIY, tidak ada bakal calon bupati/wakil bupati maupun walikota/wakil walikota yang berasal dari institusi Polri.

"Sanksinya jelas, yang kami tekankan itu mengingatkan. Misal istri (calon atau tim sukses) mau menuju lokasi nebeng suami, nah, suami pakai mobil dinas. Istri mau ke lokasi nggak sadar ngikut, ngirit, dia nggak sadar pakai mobil dinas itu gak boleh," ujar Kapolda.

Baca juga: Parpol di Sleman Mulai Bersiap-siap, Jelang Pendaftaran Bakal Calon di Pilkada 2024

Polda DIY juga telah berkirim surat kepada Kapolres/Kapolresta serta para kepala satuan kerja (Kasatker) agar senantiasa menjaga netralitas Polri dalam Pilkada serentak 2024.

Berdasarkan hasil survei netralitas Polri pada Pilpres 2024 lalu, tercatat di angka 98 persen para anggota Polri dinyatakan netral.

Namun yang menjadi antisipasi sejauh ini yakni terkait kerawanan adanya gesekan antar pendukung para peserta Pilkada 2024.

"Kami minta tolong teman-teman dari KPU maupun Bawaslu, tolong kami beri informasi kalau ada apa-apa kami langsung turun. Gak pakai tunggu, kami lebih baik melakukan pencegahan," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved