Harga Beras di DIY Mulai Naik Akibat Musim Kemarau, Ini Langkah Disperindag

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY memprediksi tren kenaikan harga beras akan berlanjut hingga akhir tahun.

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Syam Arjayanti 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Musim kemarau yang berkepanjangan berdampak pada kenaikan harga beras di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY memprediksi tren kenaikan harga ini akan berlanjut hingga akhir tahun.

Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga beras premium dan medium di DIY mengalami kenaikan pada awal Agustus.

Kenaikan ini terjadi seiring dengan menipisnya stok beras akibat panen yang telah usai beberapa waktu lalu.

Kepala Disperindag DIY, Syam Arjayanti, menjelaskan bahwa kenaikan harga beras pada pertengahan hingga akhir tahun merupakan fenomena yang biasa terjadi akibat faktor cuaca.

"Kalau dari data kami naiknya tidak terlalu tinggi (kenaikan harga beras). Kenaikan itu karena panen juga telah usai," kata Syam.

Menurutnya, pada pertengahan tahun sampai akhir tahun seperti sekarang tingkat produksi dan kebutuhan konsumsi beras memang mengalami selisih. Rata-rata kebutuhan konsumsi lebih besar dibandingkan dengan jumlah produksi beras.

Baca juga: Jadwal Event di Jogja Hari ini Selasa 6 Agustus 2024

"Angka konsumsi beras DIY itu 88 kg per kapita per tahun, tinggal dikali jumlah penduduk saja," ungkapnya.

Syam menyebut tidak mengantongi data jumlah produksi beras di wilayah setempat. Hanya saja wilayah ini memang masih mengandalkan produksi padi gogo yang banyak ditanam di Kabupaten Gunungkidul.

"Tanaman padi kan sangat tergantung dari air apalagi DIY karakteristik tanahnya beda dengan area lain, sehingga musim kemarau seperti sekarang sangat terasa," ungkapnya.

Untuk meredam kenaikan harga beras, Pemerintah Daerah DIY secara rutin menggelar operasi pasar di seluruh kabupaten/kota.

Dalam operasi ini, berbagai kebutuhan pokok, termasuk beras, dijual dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan harga pasaran.

Selain itu, DIY juga tengah menjajaki kerjasama dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk meningkatkan pasokan pangan, khususnya beras.

Beberapa komoditas potensial kerjasama masih dalam tahap diskusi, namun diharapkan dapat segera terwujud untuk memperkuat ketahanan pangan daerah. (HAN)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved