Jelang HUT ke-79 RI, Paskibraka Gunungkidul Ikuti Apel Bersama 

Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Bupati Gunungkidul , Sunaryanta menggelar apel bersama dengan calon Paskibraka Kabupaten dan calon Paskibra Kapanewon se-Kabupaten Gunungkidul di Aphitheater Taman Budaya Gunungkidul , Jumat (2/8/2024).

Kegiatan apel bersama diawali dengan lari yang dilepas oleh bupati Sunaryanta di halaman Pemkab Gunungkidul .

Setelah melepas paskibraka pensiunan TNI AD ini mengikuti lari menuju TBG bersama Forkompimda. 

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Johan Eko Sudarto, dalam sambutanya menyampaikan kegiatan ini diselenggarakan untuk mensyukuri nikmat kemerdekaan yang telah diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada bangsa Indonesia. 

"Hari ini kita bersyukur atas nikmat kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79. Semoga dengan rasa syukur ini, Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan memberikan tambahan nikmat kepada kita," ujarnya dalam keterangannya.

Selain itu, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menggerakkan kembali nilai-nilai kepahlawanan sehingga semangat perjuangan para pahlawan dapat meningkatkan etos kerja masyarakat Kabupaten Gunungkidul .

"Dengan menghidupkan kembali nilai-nilai kepahlawanan, kita berharap semangat etos kerja masyarakat Kabupaten Gunungkidul, khususnya, dapat meningkat," tambah Johan.

Kegiatan ini juga menjadi ajang untuk menunjukkan semangat masyarakat Kabupaten Gunungkidul dalam mengisi kemerdekaan dengan pembangunan di berbagai bidang di bawah pimpinan Bupati Sunaryanto. 

"Semangat masyarakat Kabupaten Gunungkidul dalam membangun segala bidang sangat terlihat dalam kegiatan ini," ujar Johan.

Pihaknya juga mengatakan. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh calon Paskibraka Kabupaten Gunungkidul dan calon Paskibra Kapanewon se-Kabupaten Gunungkidul , dengan total peserta mencapai 1520 orang.

"Diharapkan dapat memupuk semangat nasionalisme dan cinta tanah air di kalangan generasi muda,"pungkas Johan.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta menyampaikan, menjadi pasukan pengibar bendera pusaka tidaklah mudah.

Ada tahapan serta proses yang dilalui. Proses tersebut tidak instan penuh dengan perjuangan.

"Kalian anak-anak terpilih, proses ini tidak instan, membutuhkan semangat dan ketekunan," ujarnya.