BI DIY Sebut Perkembangan Inflasi DIY Terjaga di Tengah Momentum Tahun Ajaran Baru
Dengan demikian, inflasi kumulatif hingga Juli 2024 sebesar 0,53 persen, dan inflasi tahunan sebesar 2,16 persen.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Perkembangan Inflasi DIY pada Juli 2024 masih terjaga, di tengah momentum tahun ajaran baru sekolah.
Tekanan inflasi DIY pada Juli 2024 masih melanjutkan deflasi sejak Mei 2024. Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, pada Juli 2024 DIY mengalami deflasi 0,03 persen.
Dengan demikian, inflasi kumulatif hingga Juli 2024 sebesar 0,53 persen, dan inflasi tahunan sebesar 2,16 persen.
Plh Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Hermanto, mengatakan inflasi kelompok pendidikan menahan laju deflasi DIY pada Juli 2024.
Sebab, memicu kenaikan harga sejumlah kebutuhan sekolah.
“Inflasi kelompok pendidikan turut memicu tekanan harga, diantaranya biaya sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, seiring dengan momentum tahun ajaran baru,” katanya, Jumat (02/08/2024).
Deflasi tertahan lebih dalam oleh tekanan dari komoditas cabai rawit, beras, dan emas perhiasan.
Baca juga: BPS Sebut Kenaikan Iuran Sampah Jadi Salah Satu Penyebab Inflasi Kota Yogya
Peningkatan harga cabai rawit disebabkan oleh berkurangnya pasokan dari wilayah Muntilan.
Sementara harga beras meningkat karena berkurangnya pasokan di tengah berakhirnya musim panen raya.
Sedangkan tekanan harga emas perhiasan domestik akibat ketidakpastian global.
Deflasi Juli 2024 didorong oleh terkendalinya harga pngan strategis.
“Komoditas yang mendorong deflasi adalah bawang merah, cabai merah, tomat, buncis, dan bawang putih. Melandainya harga bawang merah seiring dengan melimpahnya pasokan di tengah panen raya di Bantul. Sementara stok cabai merah mencukupi karena daerah pemasok mencapai panen raya pada Juli-Agustus 2024,” terangnya.
Ke depan, Bank Indonesia memprakirakan inflasi DIY terus terjaga pada kisaran targetnya.
Kondisi tersebut didukung oleh upaya TPID DIY dalam kerangka 4K (Ketersediaan pasokan, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif).
Penurunan Pasokan Beras Premium di Kota Yogyakarta, TPID Sebut Kebutuhan Tidak Terganggu |
![]() |
---|
Pasokan Beras Premium di Kota Yogyakarta Menurun, Distributor Khawatir Terjadi Kelangkaan |
![]() |
---|
BI Dorong Perluasan Pembayaran Digital dan Pariwisata DIY Melalui QRIS Jelajah Budaya Indonesia 2025 |
![]() |
---|
IHSG Diperkirakan Menguat ke Level 8.000 Pekan Ini |
![]() |
---|
Pengamat Ekonomi UAJY: Pemangkasan BI Rate Harus Diimbangi dengan Penciptaan Iklim Pro Investasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.