Berita Wonosobo

Ini Permintaan Aneh Anak Rambut Gimbal Saat Ritual Sukerto di Hari Jadi ke-199 Kabupaten Wonosobo

Ada permintaan aneh anak rambut gimbal agar ikut Ruwat Sukerto Rambut Gimbal di Alun-alun Wonosobo.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Agus Wahyu
TRIBUNJOGJA.COM/AGUS WAHYU
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat saat memotong rambut gimbal milik peserta Ruwat Sukerto Rambut Gimbal, Rabu (24/7/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, WONOSOBO - Sebanyak 11 anak  rambut gimbal mengikuti Ruwat Sukerto Rambut Gimbal, seusai Pisowanan Agung Hari Jadi ke-199 Kabupaten Wonosobo, Rabu (24/7/2024).

Ruwat berupa potong rambut gimbal ini dilakukan Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat bersama jajaran Forkompimda Wonosobo di Paseban Barat Alun-alun Wonosobo.

wonosobo gimbal
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyambangi seorang anak peserta ritual potong rambut gimbal bersama hasil permintaan khususnya.

Ruwat Sukerto rambut gimbal merupakan tradisi pemotongan rambut gimbal yang tumbuh secara alami pada anak-anak atau orang tertentu di wilayah dataran tinggi Dieng dan sekitarnya.

Pemotongan rambut gimbal hanya bisa dilakukan, ketika anak atau orang tersebut sudah berkeinginan untuk memotongnya. 

Dalam adat tradisi masyarakat Dieng keinginan memotong rambut gimbal dibarengi sebuah permintaan tertentu yang harus dipenuhi (bebono) untuk anak atau orang tersebut.

“Rambut gimbal hanya tumbuh pada anak-anak pilihan. Berdasarkan kepercayaan masyarakat, anak yang mempunyai rambut gimbal dipercaya merupakan titisan Kyai Kolodete yang merupakan tokoh leluhur masyarakat Wonosobo,” ujar Nanik Widayat, Pegiat Tradisi dan Budaya Jawa di Wonosobo, yang mendampingi prosesi ritual tersebut.

Rambut gimbal yang sudah dicukur kemudian akan dilarung di Telaga Menjer yang mengandung filosofi membuang hal-hal negatif.

“Beberapa permintaan anak-anak rambut gimbal tahun ini beraneka macam. Mulai meminta es buah 75 cup, sepeda listrik, hingga kambing dipakaikan pita. Ada pula permintaan aneh, yakni minta ayahnya kawin lagi, tapi permintaan ini belum bisa dipenuhi. Kita menunggu sampai permintaan si anak bisa turun  great. Menariknya juga, pada ruwat rambut gimbal kali ini ada anak yang minta didatangkan 10 penari Lengger untuk menari di rumahnya dan minta rambut gimbalnya dipotong di Teklaga Menjer,” paparnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo, Agus Wibowo mengatakan, peserta yang mengikuti ruwat  rambut gimbal telah mendaftarkan diri sebelumnya.

"Ada 11 anak yang mengikuti ruwat rambut gimbal ini. 10 anak perempuan dan 1 anak laki-laki," ucap Agus.

Sementara Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyebutkan, bahwa tradisi ruwat rambut gimbal memiliki nilai sejarah yang menarik.

"Tradisi unik ini dapat menarik wisatawan agar berkunjung ke Wonosobo untuk melihat langsung bagaimana prosesi ruwat rambut gimbal. Bahwa, Wonosobo itu tak hanya dingin saja. Namun, ada nilai sejarah tersendiri yang ditunggu masyarakat Wonosobo dan wisatawan," katanya.

Prosesi ruwat rambut gimbal berlangsung lancar. Mereka merasa senang saat permintaannya langsung dihadirkan saat prosesi berlangsung.

Di antara orang tua dari anak rambut gimbal, Iko mengungkapkan rasa syukurnya anaknya, Yona berusia 5 tahun, telah dipotong.

"Anak saya tumbuh gimbal pada usia 40 hari, ada keturunan dari buliknya. Alhamdulillah, sekarang sudah dipotong dengan permintaan kambing dipakaikan pita," ucapnya. (ayu/ord)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved