3 Resiko Solo Hiking Lengkap dengan Solusi Jika Menemui Masalah

Anda akan sendirian dan menentukan arah tujuan tanpa teman. Kemungkinan tersesat akan semakin besar.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Torch Indonesia
Ilustrasi SOLO Hiking 

TRIBUNJOGJA.COM - Solo Hiking bukan aktivitas sembarangan.

Perlu keahlian dan pengetahuan yang cukup sebelum melaksanakannya.

Tentu peralatan yang anda miliki harus lengkap tersedia.

Sebagai penunjang saat anda beraktivitas sendirian di belantara hutan.

Setelah anda mempersiapkan segala keperluan solo hiking.

Perlu anda ketahui beberapa resiko yang mungkin anda dapati.

Mengutip penjelasan dari blog Torch Indonesia, mengenai persiapan solo hiking beserta tips-tipsnya.

Tenang, pada ulasan berikut ini anda juga akan memahami beberapa solusi saat anda dalam kondisi darurat.

Berikut ulasan selengkapnya.

Baca juga: Bekal Penting Petualang, Ini Trik Bertahan Hidup di Hutan Belantara

1. Cidera atau Sakit

Seringkali para pegiat solo hiking bahkan hiking berkelompok juga mengalami hal yang sama.

Cidera umumnya menghampiri para pendaki.

Biasanya disebabkan karena salah memilih pijakan kaki, hingga akhirnya jatuh terkilir.

Selain itu, sakit seperti demam tinggi dan nyeri perut sudah menjadi langganan bagi pendaki yang kurang persiapan.

Untuk solusi yang bisa anda terapkan adalah dengan memastikan fisik anda dalam kondisi prima.

Hal tersebut dilakukan sebelum memulai pendakian.

Pemanasan dan latihan yang cukup akan menghindarkan anda dari resiko cidera dan sakit tiba-tiba.

Selalu sediakan P3K saat bepergian.

Penting juga untuk selalu mengkonsumsi asupan yang bergizi.

Supaya menjaga kondisi tubuh tetap sehat dan stamina tetap prima.

Baca juga: 6 Jenis Makanan Saat Terpaksa Bertahan Hidup di Hutan

2. Tersesat

Perubahan cuaca dan kenampakan jalur pendakian terkadang menjadi pertimbangan penting untuk anda sebelum solo hiking.

Anda akan sendirian dan menentukan arah tujuan tanpa teman.

Kemungkinan tersesat akan semakin besar.

Terlebih jika anda belum memiliki kemampuan dasar navigasi dan bertahan dari cuaca ekstrim. 

Supaya anda tidak mengalami hal tersebut, maka solusi yang tepat adalah dengan mempelajari rute yang akan ditempuh.

Karakteristik hutan akan sama jika ditinjau dari pengelompokan vegetasi.

Membawa selalu kompas dan peta manual, akan sangat membantu agar anda tidak tersesat.

Perhatikan perkiraan cuaca didaerah sekitar gunung tujuan anda.

Pastikan anda memiliki alat komunikasi darurat seperti HT atau ponsel, untuk berjaga-jaga bila diperlukan.

Baca juga: TIPS Bertahan Hidup: TIPS Membuat Tanda Jejak Darurat Saat Tersesat di Hutan

3. Serangan Hewan Buas

Hutan belantara memang habitat dari berbagai hewan buas.

Sudah sepatutnya pendaki lebih berhati hati dan tidak sembarangan saat memasuki hutan.

Ibaratkan seperti tamu, anda juga tidak boleh mengacau saat berada di hutan.

Solusi yang bisa anda lakukan adalah dengan membawa senjata tajam. 

Perangkat pelindung ini bisa anda gunakan jika menemui kondisi darurat.

Selain itu perhatikan arah langkah anda, pastikan tidak melewati sarang hewan buas.

Sebelum berkelana, pelajari satwa dan hayati yang menempati daerah hutan tujuan anda.

Usahakan tidak membawa makanan yang memiliki bau menyengat.

Sediakan serum anti racun, untuk berjaga-jaga apabila anda terkena gigitan ular atau hewan bebisa lainnya.

Baca juga: 3 Tanaman Obat yang Perlu Kamu Tahu Saat Bertahan Hidup di Hutan, Ada Pereda Asma

Pastikan anda memahami berbagai resiko yang bisa anda temui.

Pelajari solusi sebelum menghadapi resiko dan sesudah mendapati kondisi daruratnya.

Selalu mawas diri dan waspada terhadap lingkungan sekitar anda.

Semoga tips tadi membantu anda saat ingin memulai petualangan. (MG - Hilal Hamdi)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved