Pasokan Menurun, Harga Cabai Rawit di Kota Yogya Semakin Peda

Harga komoditas cabai rawit di pasaran Kota Yogya mengalami lonjakan signifikan dalam kurun beberapa hari terakhir.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM/Ahmad Syarifudin
Cabai rawit merah 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA  - Harga komoditas cabai rawit di pasaran Kota Yogya mengalami lonjakan signifikan dalam kurun beberapa hari terakhir.

Hal tersebut, sedikit banyak disebabkan oleh pasokan yang menurun akibat hasil panen yang cenderung kurang melimpah akhir-akhir ini.

Salah seorang pedagang di Pasar Beringharjo, Ida Khabibah, mengatakan, fluktuasi harga mulai dirasakannya sejak momen Iduladha silam.

Ia pun tak menampik, kenaikan paling terasa pada komoditas cabai rawit merah, yang melonjak dari Rp30 ribu per kilogram, kemudian Rp40 ribu dan sekarang menyentuh Rp75 ribu.

"Kalau rawit merah ini mungkin karena permintaan dari luar Yogyakarta itu lebih banyak dan masa panen tidak melimpah," urainya, Senin (22/7/2024).

Ida memaparkan, kenaikan harga cabai rawit di pasaran mulai signifikan dalam kurun waktu sekitar satu minggu belakangan.

Hanya saja, untuk jenis cabai lainnya, seperti cabai keriting dan cabai teropong, sampai sejauh ini masih normal, serta belum terlampau meroket.

Baca juga: Agenda Event Jogja dalam Seminggu 22-28 Juli 2024

"Sayur-mayur juga landai, tidak ada kenaikan cukup signifikan, yang awalnya tinggi itu sekarang malah turun sedikit demi sedikit," katanya.

"Yang masih tinggi itu timun sama kentang. Timun sampai Rp10 ribu, dari Rp7 ribu. Kalau kentang Rp23 ribu dari Rp20 ribu, karena stok panenannya terbatas," tambah Ida.

Kabid Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Yogya, Sri Riswanti pun membenarkan adanya kenaikan harga cabai rawit merah dalam satu pekan terakhir.

Pasalnya, Kota Yogyakarta bukan daerah penghasil, sehingga untuk memenuhi permintaan, pihaknya mengandalkan pasokan dari luar daerah.

"Informasi yang kami dapatkan dari pedagang dan petani memang produksi cabai beberapa minggu ini turun. Sehingga, ketika komoditas ini terbatas, sementara permintaan pasar tetap atau justru meningkat, tentu itu akan menimbulkan kenaikan harga," pungkasnya. (aka)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved