Tanggapan Amien Rais Soal Sikap Partai Ummat untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran
Amien Rais menyebut Partai Ummat akan mengamati terlebih dahulu kinerja Prabowo Subianto dan wakilnya, Gibran Rakabuming Raka
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Partai Ummat belum menentukan apakah akan satu gerbong dengan PDI Perjuangan sebagai oposisi pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais, menyatakan setelah Prabowo-Gibran dilantik Oktober 2024 mendatang, pihaknya akan mengamati terlebih dahulu kinerja Prabowo Subianto dan wakilnya.
"Meski Pak Prabowo sahabat saya, tentu saat ini Partai Ummat ingin melihat dulu, bagaimana aspirasi kader dan pengurus partai terhadap pemerintahan baru ini, apakah akan menjadi pendukung atau oposisi, sebelum Majelis Syura memutuskan sikapnya,” kata Amien Rais, ditemui seusai sarasehan Partai Ummat, Sabtu (20/7/2024).
Rencananya, Majelis Syura Partai Ummat akan menggelar rapat kerja nasional di Yogyakarta pada November 2024 mendatang.
Nantinya, sejumlah poin penting termasuk sikap Partai Ummat terhadap Presiden dan Wakil Presiden terpilih akan turut disampaikan.
Mantan Ketua MPR ini memberi catatan selama 10 tahun rezim pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, telah terjadi sejumlah kerusakan di Tanah Air.
Baik kerusakan lingkungan dalam bentuk deforestasi juga kerusakan sistem tata kenegaraan. Terutama ketika Indonesia menghadapi Pemilu 2024.
Amien menjabarkan bagaimana janggalnya pencalonan putra sulungnya menjadi calon wakil presiden melalui rekayasa kebijakan yang dilegalisasi Mahkamah Konstitusi atau MK sehingga lolos batasan umur.
Hingga terakhir putusan Mahkamah Agung atau MA yang dinilai membuka jalan putra bungsunya Kaesang Pangarep dalam Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024.
Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran Dianggarkan Rp71 Triliun, Ini Kata Ekonom UAJY
Berkaca dari serentetan persoalan di era Jokowi itu, Amien Rais memandang sikap Partai Ummat pada pemerintahan baru Prabowo, tak sampai mengulangi kesalahan-kesalahan itu.
Dengan cara meninggalkan kultur buruk yang dilakukan Jokowi dan keluarganya.
"Kami kira semua yang waras pikirannya sepakat, apa yang dibangun Jokowi adalah nepotisme dan dinasti untuk keluarganya," ujarnya.
"Maka dengan pengalaman panjang Pak Prabowo yang segudang, juga diplomasi internasionalnya, dan unggah-ungguh (tata krama)nya, saya kira akan waktunya untuk menyatakan 'Selamat Tinggal Jokowi'," imbuhnya.
Amien menuturkan, dalam forum Rakernas pada November mendatang Partai Ummat mengundang sejumlah figur yang selama ini dikenal sejalan dengan partai itu untuk menjadi pertimbangan dan memberi masukan terkait sikap partai.
Di antaranya Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Rocky Gerung, mantan Ketua PP Muhammadiyah Dien Syamsuddin, Refly Harun dan sejumlah tokoh lainnya.
Dapat Amanat dari Jokowi, Bara JP Siap Dukung Prabowo-Gibran Dua Periode |
![]() |
---|
Oposisi Absen di Pemerintahan RI, Jusuf Kalla: Akhirnya Masyarakat Jadi Oposisi Sendiri |
![]() |
---|
Amien Rais Belum Berikan Keterangan Resmi soal Tudingannya ke Jokowi |
![]() |
---|
Antisipasi Kekosongan, Pengurus Partai Ummat DIY Diisi Pelaksana Tugas |
![]() |
---|
Pengurus Partai Ummat di DIY Bubarkan Diri, Ditandai Aksi Buang KTA |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.