Mubeng Kampus Jogja

Inovasi Mahasiswa UNY, Buat Sabun dari Limbah Bonggol Jagung dan Aloe Vera

Bonggol jagung dan aloe vera mengandung senyawa flavonoid dan fenol yang mampu memunculkan aktivitas antioksidan dan tabir surya.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Inovasi mahasiswa UNY membuat sabun dari limbah bonggol jagung dan aloe vera yang diberi nama Jyco-S 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) membuat sabun dari limbah bonggol jagung dan aloe vera yang dinamai Jyco-S.

Mereka adalah Adhelia Citra Sulistyawati (Pendidikan Kimia), M. Prigel Ulil Abshor (Fisika), Erda Aiska Ariela Belinda (Pendidikan Fisika), Dhina Maulani (Pendidikan Kimia) dan Nida Nur Laili Wahdah (Akuntansi).

Menurut Adhelia Citra Sulistyawati, mereka membuat Jyco-S karena bonggol jagung dan aloe vera mengandung senyawa flavonoid dan fenol yang mampu memunculkan aktivitas antioksidan dan tabir surya.

Bahan alami bonggol jagung dan aloe vera pada sabun dapat menjadi salah satu alternatif bahan tambahan untuk mengatasi permasalahan kulit yang diakibatkan karena paparan sinar ultraviolet (UV).

Permasalahan kulit yang sering dialami di Indonesia adalah kanker kulit dengan faktor utama karena paparan sinar UV yang berlebihan yang apabila tidak segera diatasi perlahan-lahan akan menyebabkan kematian.

“Oleh karena itu, perlu dilakukan inovasi untuk melakukan pencegahan kanker kulit melalui penggunaan tabir surya” ucapnya, Rabu (17/7/2024).

Apalagi produksi limbah bonggol jagung di Indonesia mencapai sekitar 5,7 juta ton per tahun sehingga perlu dikelola menjadi produk lain yang lebih bermanfaat.

Nida Nur Laili Wahdah menambahkan keunikan produk sabun JYCO-S yaitu sebagai sabun mandi sekaligus tabir surya sehingga tidak memerlukan tabir surya tambahan dan juga ramah lingkungan.

Dibuat dalam bentuk sabun batang berwarna hijau dengan berat 50gram yang dibungkus kain tile, memudahkan penggunaan dan membersihkan kulit secara optimal serta memiliki bau yang harum beraroma mint.

Kemasannya dilengkapi zip lock untuk menjaga kebersihan.

“Target konsumen yaitu laki-laki maupun perempuan berusia 15 sampai 50 tahun yang sadar pentingnya kesehatan kulit, konsumen yang ingin menghemat waktu menggunakan tabir surya, sekaligus konsumen yang mencari produk inovatif dan unik,” kata Nida.

Dhina Maulani memaparkan, alat yang dibutuhkan untuk membuat Jyco-S adalah mixer, saringan santan, baskom besar, timbangan digital, termometer digital, spatula, stick blender, sendok, cetakan sabun, kertas saring, corong plastik besar, gelas ukur plastik 500 mL dan 100 mL, galon bekas, pH meter, kaca transparan atau kaca arloji, masker, dan sarung tangan.

Bahan yang digunakan, yaitu NaOH 37 persen 1.300 mL, aquades 2 L, etanol 96 persen 3 L, minyak kelapa 1000 mL, minyak sawit 1.400 mL, minyak zaitun 700 mL, minyak dedak 340 mL, ekstrak bonggol jagung 900 mL, Aloe vera 900 mL, gliserin 1.400 mL, propilen glikol 2.100 mL, asam sitrat 980 mL, asam sitrat 28 mL, gula 34 mL, essential oil 30 mL, dan pewarna sabun 5 mL.

“Bonggol jagung dan aloe vera didapatkan di daerah Kulonprogo dan Gunungkidul karena belum dimanfaatkan secara maksimal, bahkan limbah bonggol jagung dibakar yang dapat menyebabkan polusi udara,” papar Dhina.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved