Lomba Merias dan Senam Massal Pakai Kebaya Lurik, Bupati: Wujud Rasa Bangga Terhadap Potensi Klaten
DWP Kabupaten Klaten menggelar acara senam massal dan lomba merias wajah untuk memeriahkan HUT ke-220 Kabupaten Klaten
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Dalam rangka memperingati Hari Jadi Ke-220 Kabupaten Klaten dan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 Republik Indonesia, perkumpulan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Klaten menggelar acara senam massal dan lomba merias wajah, pada Jumat (19/7/2024).
Kegiatan itu dilaksanakan di halaman dan kompleks Pendopo Pemkab Klaten.
Uniknya dalam acara senam massal, para peserta menggenakan busana kebaya lurik.
Puluhan Ibu-ibu DWP Kabupaten Klaten tersebut tetap lincah, anggun, dan cantik, meskipun melakukan gerakan senam dalam balutan pakaian lurik.
Ketua DWP Kabupaten Klaten, Evi Jajang Prihono, mengatakan kegiatan senam massal itu diikuti sebanyak 64 anggota DWP dari unsur pelaksana di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Dikatakan, masing-masing instansi di Pemkab Klaten mengirimkan tiga personel. Adapun lomba merias wajah diikuti oleh Ibu-ibu atau istri ketua unsur pelaksana di lingkup Setda Kabupaten Klaten.
"Kegiatan hari ini selain memeriahkan Hari Jadi Klaten dan HUT RI, kami memang ingin mempromosikan produk lokal Kabupaten Klaten, khususnya lurik. Sehingga kami melakukan senam dengan lurik pun tetap cantik," kata Evi kepada Tribunjogja.com, Jumat (19/7/2024).
Kemudian lomba merias wajah digelar dengan tujuan agar anggota DWP Kabupaten Klaten bisa menambah pendapatan keluarga.
Khususnya ketika musim kondangan tiba, diharap Ibu-ibu DWP Kabupaten Klaten bisa merias wajah sendiri. Sehingga dana ke salon dapat dialokasikan untuk keperluan domestik (di rumah), semisal membeli tambahan bumbu dapur.
"Di sini ibu-ibu dilatih supaya bisa memakai make up seminimal dan sesopan mungkin. Jadi bukan menjadi ajang berglamour, tetapi diharap Ibu-ibu bisa tetap percaya diri meski make up-nya tipis," ucapnya.
Baca juga: 3 Teknik Membuat Api Tanpa Korek dalam Survival
Disebutkan, hasil make up dan penampilan keseluruhan peserta meliputi kesesuaian warna riasan dengan kebaya lurik menjadi penilaian utama dalam lomba rias tersebut.
Termasuk ada penilaian sikap dari awal menyiapkan make up, merias, hingga membersihkan meja tempat merias wajah.
"Kami memberikan waktu 1 jam," katanya.
Pada momen tersebut, Evi sempat menyampaikan pesan bahwa wanita Indonesia tetap harus menjadi seorang ibu yang jadi panutan untuk anak-anaknya.
Sebab, sosok ibu adalah madrasah pertama untuk anak dan pendamping hidup bagi suami.
Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengapresiasi gelaran senam massal pakai kebaya lurik dan lomba merias wajah yang diinisiasi DWP Kabupaten Klaten.
16 Klub Ikuti Turnamen Tenis Piala Bupati Klaten 2025, Ini Harapan Bupati Hamenang |
![]() |
---|
Muhammad Himawan Purnomo Ditunjuk sebagai Plh Sekda Klaten, Berikut Penjelasan BKPSDM |
![]() |
---|
Penghasilan Pengemis dan Gelandangan di Klaten Rp150-Rp400 Ribu Sehari |
![]() |
---|
Setelah Sekda Klaten Ditahan Kejari, Bupati Hamenang Tunjuk Himawan sebagai Plh |
![]() |
---|
Empat Desa di Kabupaten Klaten Masuk Daftar Rawan Peredaran Narkoba |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.