100 Mahasiswa Lintas Negara Ikuti Global Summer Week 2024 FEB UGM

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) kembali menggelar Global Summer Week (GSW) pada 15-25 Juli 2024.

Istimewa
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) kembali menggelar Global Summer Week (GSW) 2024. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) kembali menggelar Global Summer Week (GSW) pada 15-25 Juli 2024.

Kegiatan ini digelar melalui kerja sama dengan Nanyang Technological University (NTU) dan University of Groningen.

Kegiatan tersebut diikuti oleh sekitar 100 mahasiswa dari berbagai negara, seperti Jepang, Korea Selatan, Australia, Inggris, Belanda, Selandia Baru, Jerman, Austria, Perancis, Swiss, Belgia, dan negara di kawasan Skandinavia.

Kepala Global Relations and Mobility Office (GREAT) FEB UGM, Luluk Lusiantoro, S.E., M.Sc., Ph.D., mengatakan GWS merupakan agenda rutin tahunan FEB UGM sejak 2014 lalu.

Program pembelajaran selama dua minggu di musim panas ini menyoroti berbagai isu global terkini.

Tahun 2024 ini, tema yang diusung adalah “Sustainable Futures: Igniting Change through Social Entrepreneurship and Innovation".

“GSW dirancang untuk memberikan perspektif yang komprehensif terkait kewirausahaan sosial. Terlebih di era penuh tantangan dan perubahan yang dinamis, kewirausahaan sosial dan inovasi memiliki peran yang cukup penting dalam mendorong keberhasilan pemerintah pada program pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan perempuan, konservasi lingkungan dan kesetaraan pendidikan,” katanya.

Baca juga: Penerapan Kurikulum Merdeka di Yogyakarta, Siswa Bebas Pilih Jurusan

Selain itu, melalui jaringan kolaboratif dan kemitraan lintas sektor, kewirausahaan sosial mendorong sinergi antara pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta, serta membuka jalan baru untuk aksi kolektif dan kesejahteraan bersama.

“Melalui program Global Summer Week 2024 ini, peserta akan terlibat dalam serangkaian kuliah interaktif, lokakarya, studi kasus, dan proyek langsung. Mereka akan mendapatkan wawasan tentang model bisnis berkelanjutan, menjelajahi teknologi dan metodologi mutakhir untuk pembangunan berkelanjutan, dan belajar dari contoh nyata tentang perusahaan sosial dan inisiatif yang telah menuai keberhasilan,” lanjutnya.

Program GSW juga menyediakan platform bagi peserta untuk berkolaborasi, membangun jaringan, dan bertukar ide dengan individu-individu dari seluruh dunia. 

Dengan mendorong komunitas yang dinamis dari agen perubahan yang penuh semangat, program GSW bertujuan untuk menumbuhkan semangat kolektif inovasi, kolaborasi, dan tanggung jawab sosial dan mengatalisasi dampak berkelanjutan dalam skala global.

Melalui pengalaman belajar yang mendalam ini, peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan dan keterampilan untuk mendorong perubahan positif, tetapi juga diharapkan memiliki kepercayaan diri untuk menjadi agen transformasi di bidang dan komunitas masing-masing.

Luluk berharap peserta GSW lebih dapat dapat memahami kewirausahaan sosial, proses kewirausahaan, dan bagaimana para wirausaha sosial mengubah masyarakat untuk memberikan dampak sosial di komunitas mereka.

Harapan lainnya, agar kewirausahaan sosial dapat diterapkan untuk mengatasi masalah sosial, mengukur dampak sosial bagi penerima manfaat.

“Harapannya dengan keikutsertaan dalam GSW ini peserta memperoleh pengalaman dalam menghasilkan dan memvalidasi ide-ide kewirausahaan sosial dan termotivasi untuk mengambil peran sebagai wirausaha sosial,” imbuhnya. (maw)

 

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved