Berita Klaten Hari Ini

Kasus DBD di Klaten Capai 958 dengan 31 Angka Kematian, Dinkes Tekankan PSN

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten mencatat ada sebanyak 958 kasus DBD dengan 31 angka kematian pada Minggu ke-27.

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Dewi Rukmini
Kasus DBD di Klaten Capai 958 dengan 31 Angka Kematian, Dinkes Tekankan PSN 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini
 
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, masih tinggi. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten mencatat ada sebanyak 958 kasus DBD dengan 31 angka kematian pada Minggu ke-27.


Dari ratusan angka itu, kasus DBD tertinggi berada di Kecamatan Trucuk dengan 106 kasus. Diikuti Kecamatan Bayat dengan 74 kasus dan Kecamatan Cawas dengan 56 kasus DBD


Menanggapi tingginya kasus DBD di Bumi Bersinar, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dikatakan masih menjadi langkah utama yang paling direkomendasikan oleh Dinkes Kabupaten Klaten


Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Kabupaten Klaten, Hanung Sasmito Wibowo. 


"PSN tetap langkah paling utama yang kami rekomendasikan untuk menangani DBD. Karena nyamuk aedes aegypti tidak suka kebersihan, kalau menggunakan fogging (penyemprotan asap) tidak efektif dan efisien. Sebab, dikhawatirkan efek sampingnya menyebabkan nyamuk kebal dan mudah bertransmisi, itulah alasan kami mengedukasi masyarakat untuk lakukan PSN," jelas Hanung kepada Tribunjogja.com, Rabu (17/7/2024). 


Menurut Hanung, PSN sangat efektif untuk mencegah jentik-jentik tidak berkembang menjadi nyamuk dewasa. Mengingat saat ini dilaporkan bahwa jentik nyamuk aedes aegypti telah bertransmisi menjadi transvarian. 


"Artinya penularan virus dari nyamuk tidak lagi bersifat horizontal tapi sudah vertikal. Sebelum bertransmisi, nyamuk mengigit orang yang kena DBD, baru menularkan virus ke orang lain lewat gigitan," papar dia. 


"Tetapi sekarang, nyamuk aedes aegypti sudah punya virus dengueo dan menularkan ke manusia. Itulah yang menyebabkan angka DBD di Klaten tinggi. Jadi bukan semata-mata kesalahan agau keteledoran dari warga, tapi memang nyamuknya sudah bertransmisi," lanjutnya.


Pihaknya menyebut hal itu sesuai hasil pemeriksaan jentik nyamuk yang dilakukan di 19 desa dari 19 kecamatan di Kabupaten Klaten. Berdasarkan hasil pemeriksaan, ditemukan bahwa jentik nyamuk di wilayah Danguran (Kecamatan Klaten Selatan), Bendo (Kecamatan Tulung), dan Mireng  (Kecamatan Trucuk), mengandung virus dengue. 


"Berarti nyamuk telah bertransmisi menjadi transvarian, sehingga pemberantasan jentik menjadi kunci utama pencegahan DBD," ucapnya. 


Adapun untuk kegiatan PSN, Hanung menghimbau bisa dilakukan rutin setiap Minggu. Kegiatan itu juga dihimbau dilakukan secara bergotong royong antar masyarakat desa. 


Utamanya adalah membersihkan lingkungan dari barang-barang yang bisa menampung air dan menjadi tempat nyamuk bertelur serta berkembangbiak. Mengingat satu nyamuk bisa bertelur hingga 100 butir. 


"Selain itu kami juga merekomendasikan masyarakat untuk mengkonsumsi vitamin agar kekebalan tubuh terjaga," pungkasnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved