Perayaan Santo dan Santa

Santo dan Santa Pelindung di Tanggal 11 Juli : Santo Benediktus dan Santa Olga

Memperingati santo santa pelindung memberikan kesempatan bagi umat untuk merenungkan kehidupan dan ajaran sang santo santa

Penulis: Santo Ari | Editor: Iwan Al Khasni
parokipalur.com
Santo Benediktus 

TRIBUNJOGJA.COM - Santo pelindung adalah santo atau santa yang dipilih sebagai pelindung dari suatu tempat, profesi, orang tertentu, atau kegiatan tertentu berdasarkan hubungan sejarah atau simbolis.

Setiap hari dalam kalender liturgi Katolik biasanya ditandai dengan peringatan salah satu atau lebih santo santa pelindung.

Memperingati santo santa pelindung memberikan kesempatan bagi umat untuk merenungkan kehidupan dan ajaran sang santo santa, serta untuk memperbaharui komitmen mereka terhadap nilai-nilai kristiani.

Dilansir dari laman imankatolik.or.id berikut perayaan Santo dan Santa Pelindung pada tanggal 11 Juli 2024 :

1. Santo Benediktus

Benediktus dikenal sebagai pendiri cara hidup monastik di Eropa Barat. Ia meninggalkan kehidupan duniawi dan menjadi seorang pertapa. Kemudian ia mendirikan sebuah tarekat yang dikenal dengan namanya, ordo Benediktin, yang bermarkas di Monte Casino.

Benediktus lahir di Nursia, Italia Tengah sekitar tahun 480 dan meninggal dunia di Monte Casino pada tahun 547.

Saudarinya, Skolastika, yang kemudian menjadi seorang Santa, adalah seorang religius sejati yang membaktikan dirinya kepada Tuhan dan sesama.

Baca juga: Renungan Harian Kamis 11 Juli 2024 : Perubahan Hidup Hingga Membuat Heran

Benediktus meninggalkan kota Roma ketika itu ia berusia 20 tahun. Untuk sementara waktu, ia tinggal di Enfide sekitar 40 mil baratdaya kota Roma bersama sekelompok orang Kristen saleh sambil terus melanjutkan studi dan praktek askesenya.

Ia kemudian meninggalkan Enfide untuk hidup menyendiri jauh dari kehidupan ramai di kota. Rekan-rekannya sangat mencintai dia dan percaya akan kemampuannya membuat mukzijat. Ia menemukan suatu tempat pengungsian yang sepi di dalam sebuah gua di atas gunung Subiako, 50 mil sebelah timur kota Roma.

Di dalam gua itu, ia bertapa selama tiga tahun. Ia dibantu oleh Romanus, seorang pertapa lain dalam bimbingan rohani maupun makan-minum setiap hari.

Reputasi Benediktus sebagai seorang pertapa tidak bisa terus disembunyikan. Namanya segera terkenal di antara penduduk desa di sekitarnya. Tatkala superior dari sebuah biara di dekat gua pertapaannya meninggal dunia, biarawan-biarawan itu meminta Benediktus menjadi pemimpin mereka.

Dengan senang hati Benediktus menerima permohonan itu dan segera meninggalkan gua pertapaannya. Ia disambut dengan gembira. Tetapi segera ia menyadari, bahwa kehidupan di biara itu tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Para biarawan tidak disiplin dan lemah pendiriannya. Benediktus berusaha untuk memperbaiki situasi biara itu, namun tidak semua biarawan setuju, ada yang bahkan membenci dan berupaya meracuninya. Untunglah Benediktus selamat.

Gelas minumnya yang berisi racun itu tiba-tiba saja hancur berantakan ketika dijamahnya. Benediktus segera meninggalkan biara itu dengan sedih hati.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved