Soal Dugaan Malapraktik, IDI Gunungkidul Sebut Sempat Dilakukan Mediasi dan Klarifikasi
karena mediasi yang tidak mencapai titik temu kesepakatan, maka dari itu proses ini dilanjutkan ke Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Muhammad Fatoni
Suami Nurul meminta bidan untuk berkonsultasi ke dr Anita.
Namun, pihaknya diminta menunggu lagi agar persalinan dapat dilakukan secara normal.
Masih di hari yang sama pukul 11.35 WIB, dr Anita masuk ke ruang tindakan, lalu menyatakan sudah pembukaan 10.
Dia mengatakan, dr.Anita melakukan vakum tanpa informed concent yang seharusnya ditandatangani oleh suaminya.
Pukul 11.55 WIB, bayi Nurul lahir dengan kondisi berat bayi baru lahir (BBL) 4.800 gr dan panjang 52 cm.
“Saya dan suami sangat terkejut dan khawatir, karena bayi kami sebegitu besar. Kami khawatir,” ucapnya.
Kemudian, pada pukul 14.00 WIB, dokter spesialis lain di RSIA Allaudya merujuk bayinya ke RSUD Wonosari, sebab besarnya bayi, sehingga perlu ada pemeriksaan dan observasi lanjutan.
“Dokter ini juga menyampaikan bahwa akibat proses persalinan pada saat bahu bayi coba dilahirkan, terjadi distosia bahu dan tidak ada gerakan lengan sebelah kiri bayi saya. Kemungkinan bayi saya mengalami erbs palsy,” lanjutnya.
Kemudian, dari hasil rontgen menunjukkan tidak ada patah tulang atau kelainan pada lengan bayi.
Dokter jaga di UGD RSUD Wonosari memperkirakan ada masalah pada syaraf bayinya.
Atas kejadian ini, Pada 26 Maret 2024, mediasi sempat dilakukan antara Nurul dengan dr Anita Rohmah, perwakilan RSIA Allaudya dan perwakilan IDI Gunungkidul dengan disaksikan Unit Krimsus Polres Gunungkidul.
“Setelah dari mediasi itu, tidak ada kabar lagi dari Polres maupun dr Anita, kami anggap ini deadlock. Maka dari itu kami melaporkan dugaan malapraktik ini ke MKDKI,” jelasnya. (*)
Sukses Buka 38 Cabang, Ini 3 Kunci Berbisnis Ala Klinik Gigi Dentes |
![]() |
---|
Cerita Mantan Perawat Klinik Gigi Asal Boyolali Digugat Rp 120 Juta Oleh Mantan Bosnya |
![]() |
---|
Dinas Koperasi dan UKM DIY Siapkan Klinik Koperasi untuk Dampingi Koperasi Desa Merah Putih |
![]() |
---|
Duwa Dental Hadir di Kadipiro, Cabang Pertama dari Duwa Dental Palagan |
![]() |
---|
Dokter di Jogja Doa Bersama Prihatin Mutasi Mendadak Kemenkes: Dampaknya ke Pasien |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.