Soal Dugaan Malapraktik, IDI Gunungkidul Sebut Sempat Dilakukan Mediasi dan Klarifikasi
karena mediasi yang tidak mencapai titik temu kesepakatan, maka dari itu proses ini dilanjutkan ke Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Gunungkidul menuturkan pihaknya sempat memfasilitasi proses mediasi dan klarifikasi terkait dugaan kasus malapraktik yang terjadi di RSIA Allaudya di Jalan Karangmojo- Wonosari, Selang III, Selang, Kapanewon Wonosari.
Ketua IDI Kabupaten Gunungkidul, dr Diah Prasetyorini, mengatakan sebenarnya klarifikasi dan mediasi sudah dilakukan, sebab setiap kasus atau dugaan apapun pasti dilaporkan ke IDI.
"Mediasi informasinya sudah ada, namun saat itu saya tidak datang. Tetapi (mediasi) memang belum ada titik temu,"ujarnya saat dikonfirmasi pada wartawan di RSUD Wonosari (8/7/2024).
Ia menuturkan, karena mediasi yang tidak mencapai titik temu kesepakatan, maka dari itu proses ini dilanjutkan ke Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI).
"Jadi, prosesnya kami menyerahkan dugaan malapraktik ini ke MKDKI,"ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, peristiwa dugaan adanya malapraktik berawal dari pengaduan seorang ibu bernama Nurul Hidayah Isnaniyah (34), ke Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI), pada Juni 2024 lalu.
Aduan dikarenakan adanya dugaan malapraktik saat Nurul Hidayah Isnaniyah menjalani persalinan yang ditangani dr Anita Rohmah, Sp.OG, di RSIA Allaudya, pada April 2023 lalu.
Kejadian dugaan malapraktik ini membuat tangan sebelah kiri bayinya menjadi lumpuh.
Nurul menceritakan kronologi bermula saat dirinya melakukan pemeriksaan awal kehamilan, pada 2 April 2023.
Pemeriksaan dilakukan yakni Vaginal Touch (VT) oleh bidan yang menyatakan masuk persalinan dengan pembukaan 2 tipis.
Kemudian, pada hari yang sama pihaknya diarahkan ke kamar perawatan karena khawatir bayi lahir jika pulang ke rumah.
"Saat itu saya pun mengambil kelas perawatan VIP,"ujarnya.
Baca juga: Dugaan Malapraktik di Sebuah Klinik di Gunungkidul, IDI Gunungkidul Tunggu Keputusan MKDKI
Kemudian pada 3 April 2023, dilakukan VT oleh bidan dikatakan masih pembukaan 3 tipis.
Kemudian, karena merasakan kontraksi yang sangat sakit dirinya meminta kepada sang suami untuk tindakan Sectio Caesarea atau operasi sesar.
Sukses Buka 38 Cabang, Ini 3 Kunci Berbisnis Ala Klinik Gigi Dentes |
![]() |
---|
Cerita Mantan Perawat Klinik Gigi Asal Boyolali Digugat Rp 120 Juta Oleh Mantan Bosnya |
![]() |
---|
Dinas Koperasi dan UKM DIY Siapkan Klinik Koperasi untuk Dampingi Koperasi Desa Merah Putih |
![]() |
---|
Duwa Dental Hadir di Kadipiro, Cabang Pertama dari Duwa Dental Palagan |
![]() |
---|
Dokter di Jogja Doa Bersama Prihatin Mutasi Mendadak Kemenkes: Dampaknya ke Pasien |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.