Tour De UMKM

50 Perajin Keripik Ulva di Gunungkidul Diberi Pendampingan

Pendampingan dilakukan bagi perajin yang sudah beraktivitas sejak lebih dari 5 tahunan dan sangat produktif namun belum pernah menerima pendampingan.

|
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
50 Perajin Keripik Ulva di Gunungkidul Diberi Pendampingan 

Tribunjogja.com - Gunungkidul memiliki potensi hasil laut yang luar biasa, terutama rumput laut.

Rumput laut yang dihasilkan dari perairan Gunungkidul memang bukan hasil budidaya , namun sudah sejak lama rumput laut alam asal Gunungkidul ini dimanfaatkan oleh banyak pihak, baik penduduk lokal pun juga wisawatan.

Salah satu jenis rumput laut yang belakangan booming dan dibawa keluar dari perairan Gunungkidul adalah jenis ulva.

Jenis rumput laut yang satu ini memang memiliki rasa dan aroma mirip dengan rumput laut import yang pada tahun-tahun belakangan ini sangat viral di segala penjuru dunia , yaitu nori.

Kemiripan inilah yang menyebabkan hasil rumput laut alam ini dieksplorasi sedemikian rupa guna memenuhi sebagian bahan pada produk-produk berbau rumput laut.

Pada tanggal 25 -26 lalu, Winner Perkasa Indonesia Unggul dengan disponsori UNIDO, telah melakukan pendampingan program peningkatan kapasitas usaha kepada 50 orang perajin keripik ulva.

Maria Gigih Setiarti selaku Direktur PT Winner Perkasa Indonesia Unggul mengatakan, pendampingan dilakukan bagi perajin yang sudah beraktivitas sejak lebih dari 5 tahunan dan sangat produktif namun belum pernah menerima pendampingan apapun dari pemerintah setempat.

Adapun yang pendampingan yang diberikan kepada 50 perajin keripik ulva tersebut di antaranya peningkatan dan perbaikan mutu produk, perbaikan dan peningkatan mutu kemasan , pelatihan membuat aneka produk berbahan dasar ulva, serta izin edar.

Untuk kebutuhan tersebut, dihadirkan tiga narasumber yaitu dari Dinas Koperasi UKM , Dinas Kesehatan dan pendamping label halal.

Adapun kegiatan tersebut dimulai dengan menyisir informasi pada 7 pantai di Gunungkidul .

Hal ini dimaksudkan agar memetakan peserta yang terpilih bukan pelaku yang sudah pernah mendapatkan pendampingan dari pihak lain.

Dari pemetaan tersebut di peroleh 5 kelompok perajin beasal dari Pantai Pok Tunggal Barat, Pok Tunggal Timur, Pantai Indrayanti, Pantai Baron dan Pantai Ngobaran.

Program ini akan berlanjut pada Januari 2025.

Pada kesempatan tersebut para kelompok telah menerima beberapa alat bantu kerja seperti, spinner, timbangan digital, alat press kemasan sebagai ganti steples yang selama ini digunakan , plastik kemasan , silica gel serta formula atau resep olahan.

Hadir pula dalam kesempatan tersebut , Ibu Artati dari Analisa Usaha dan daya saing KKP, perwakilan dari Unido Ibu Aniq, perwakilan dari Dinas Perikanan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, perguruan tinggi , perwakilan kecamatan dan kelurahan serta aparatur setempat. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved