RISET: Mahasiswa yang Ikut Program Unggulan MBKM Bisa Lebih Cepat Dapat Kerjaan

Bagi mahasiswa yang ikut program MBKM ternyata membantu mereka untuk lebih mudah mendapatkan pekerjaan setelah lulus. 

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
freepik
Ilustrasi mahasiswa 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri menjadi salah satu bentuk upaya transformasi pendidikan tinggi dalam mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul dan berkualitas.

Pasalnya, keikutsertaan mahasiswa dalam program ini selain memberikan nilai tambah bagi mahasiswa dalam hal pengembangan kompetensi namun juga menambah wawasan mereka soal prospek dunia kerja.

Lebih dari itu, bagi mahasiswa yang ikut program MBKM ternyata membantu mereka untuk lebih mudah mendapatkan pekerjaan setelah lulus. 

“Hasil riset MBKM mengungkapkan bahwa mahasiswa yang berpartisipasi dalam program unggulan MBKM hanya membutuhkan waktu 7,64 bulan untuk mendapatkan pekerjaan pertama, terhitung dari empat tahun masa studi,” kata Pelaksana Pusat Kampus Merdeka Universitas Gadjah Mada (UGM), Rr. Tur Nastiti, M.Si., Ph.D., Rabu (3/7/2024).

Nastiti menegaskan angka masa tunggu kerja ini jauh lebih baik dibandingkan rata-rata sebelumnya yang mencapai 10 bulan.

Itu dianggap mampu membuktikan adanya dampak positif dari program MBKM dalam mempersiapkan mahasiswa memasuki dunia kerja.

“Temuan ini menunjukkan efektivitas program MBKM terhadap prospek kerja lulusan,” ujar Dosen FEB UGM ini. 

Baca juga: Cara Kerja Aplikasi Finmap Ciptaan Mahasiswa UMY, Bantu Rancang Keuangan Cegah Pinjol dan Judol

Selain itu, kata dia, hasil survei lainnya menunjukkan bahwa sebanyak 33 persen program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) diikuti oleh peserta dengan latar belakang keluarga yang kurang mampu.

Itu memberikan ruang bagi mahasiswa yang termarjinalisasi untuk mengakses dan belajar untuk memperkuat jenjang karirnya maupun memberikan kebermanfaatan sosial 

Namun yang tidak kalah lebih penting menurutnya, para dosen juga harus membuka diri untuk immersive pattern learning.

Sebab, mahasiswa harus diberikan kesempatan untuk belajar bukan hanya dari satu sumber saja, melainkan dari program lainnya.

Sekretaris Direktorat Pendidikan dan Pengajaran UGM, Dr. Sigit Priyanta, S.Si., M.Kom., menuturkan UGM berkomitmen dalam mendukung kebijakan MBKM melalui program flagship, yakni Magang dan Studi Independen Bersertifikat, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Kampus Mengajar, Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), Wirausaha Merdeka hingga Praktisi Mengajar. 

Menurutnya, program MBKM telah memberikan hak bagi mahasiswa untuk belajar di luar program studi maupun di luar perguruan tinggi dengan berbagai program yang ada.

Dengan begitu, program MBKM bisa memberikan manfaat mahasiswa dalam hal peningkatan kompetensi dan penambahan jejaring. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved