ppdb 2024

SDN 1 Balong Samigaluh Kulon Progo Hanya Dapat 1 Pelajar Baru, Imbas Minimnya Anak Usia Sekolah

Kepala SDN 1 Balong Arif Gunawan menjelaskan kondisi itu terjadi bukan karena kurangnya minat calon pelajar untuk mendaftar ke sana.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
SD Negeri 1 Balong di Kalurahan Banjarharjo, Kapanewon Samigaluh, Kulon Progo, Senin (01/07/2024). Sekolah ini hanya mendapatkan 1 pelajar baru berdasarkan hasil PPDB. 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) di Kulon Progo telah berlangsung pada 24-26 Juni 2024 lalu.

Namun, tidak semua satuan pendidikan mendapatkan pelajar baru sesuai harapan.

Salah satunya dialami SD Negeri 1 Balong di Kalurahan Banjarsari, Kapanewon Samigaluh.

Hingga akhir pelaksanaan PPDB 2024, hanya 1 pelajar baru yang didapatkan sekolah ini.

Kepala SDN 1 Balong Arif Gunawan menjelaskan kondisi itu terjadi bukan karena kurangnya minat calon pelajar untuk mendaftar ke sana.

"Penyebabnya lebih karena di lingkungan sekitar kami minim anak usia sekolah," jelas Arif, Senin (01/07/2024).

Tim dari SDN 1 Balong pun sampai melakukan jemput bola ke 4 padukuhan yang masih dalam radius zonasi sekolah.

Bahkan menyiapkan fasilitas seragam hingga alat tulis untuk menarik minat.

Namun Arif mengatakan upaya tersebut tetap tak membuahkan hasil yang sepadan. Sebab calon pelajar baru tetap sulit didapatkan.

"Kebanyakan yang menetap di sini sudah usia dewasa dan lanjut usia (lansia), sedangkan yang masih muda lebih banyak merantau keluar," ungkap Arif.

Baca juga: PPDB SMP Kota Yogyakarta: Saling Sikut Nilai ASPD Berebut 1.525 Kuota Jalur Zonasi Daerah 

Menurutnya, kondisi serupa juga dialami SD lainnya yang berdekatan dengan SDN 1 Balong, khususnya di wilayah Banjarsari.

Rata-rata tiap sekolah mendapatkan kurang dari 10 pelajar.

Arif pun berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo bisa mencarikan solusi atas masalah ini. Apalagi fenomena kekurangan pelajar kerap dialami dalam beberapa tahun terakhir.

"Perlu ada langkah bijak dalam menyikapi permasalahan ini," katanya.

Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo, Srie Nurkyatsiwi, meminta Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) untuk mengidentifikasi persoalan tersebut. Sebab ia menilai ada banyak faktor penyebabnya.

Kajian tersebut nantinya jadi dasar pengambilan kebijakan, yang harapannya bisa menjadi solusi terbaik.

Meski begitu ia menilai kualitas pendidikan di tiap sekolah juga perlu dilakukan.

"Paling penting adalah memastikan anak-anak di Kulon Progo mendapatkan hak pendidikannya," ujar Siwi.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved