Berita Klaten Hari Ini

Lima Desa di Klaten Ajukan Surat Permohonan Dropping Air Bersih, Ini Kata BPBD Klaten

Dampak kekeringan akibat musim kemarau mulai dirasakan sejumlah desa di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUN JOGJA/Dewi Rukmini
Kepala BPBD Kabupaten Klaten, Syahruna, mengatakan sebanyak 56 tangki atau 280 ribu liter air bersih telah didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan di lima desa di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (20/6/2024). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Dampak kekeringan akibat musim kemarau mulai dirasakan sejumlah desa di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten mencatat sebanyak lima desa di Bumi Bersinar telah mengajukan permohonan bantuan droping air bersih. 

Kepala BPBD Kabupaten Klaten, Syahruna, mengatakan sebanyak 56 tangki atau 280 ribu liter air bersih telah didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Tercatat sebanyak 1.412 KK (kepala keluarga) dari 4.250 KK di Kabupaten Klaten sudah menerima manfaat dropping air bersih. 

Baca juga: Produksi Cabai di Selatan Kulon Progo Terancam Turun Akibat Serangan Virus Gemini

"Kemarin ada tiga desa yang sudah mengajukan droping air, yakni Desa Sidorejo, Kendalsari, dan Tlogowatu di Kecamatan Kemalang. Terus disusul Desa Bandungan di Kecamatan Jatinom dan paling baru ada pengajuan dari Desa Dukuh di Kecamatan Bayat. Sehingga total desa yang sudah mengajukan ada lima," ungkap Syahruna kepada Tribunjogja.com di sela kegiatan Sambang Warga, Kamis (20/6/2024). 

Syahruna mengungkapkan, setiap hari BPBD Kabupaten Klaten menyediakan sebanyak 8 tangki air berisi 5.000 liter per tangki untuk disalurkan kepada warga yang membutuhkan. 

Menurutnya hingga kini di Kecamatan Kemalang sudah tersalur 40 tangki, di Kecamatan Jatinom sebanyak 12 tangki, dan Kecamatan Bayat 4 tangki air bersih. 

Adapun pada tahun ini, BPBD Kabupaten Klaten menyediakan sebanyak 500 tangki atau setara 2,5 juta liter air bersih untuk mengantisipasi dampak kekeringan di Kota Bersinar. 

"Kami punya 4 armada mobil tangki, di mana satu armada mengirim sebanyak dua kali. Tapi nanti ketika puncak musim kemarau, kemungkinan akan kami tingkatkan satu mobil mendistribusikan 3-4 kali. Jadi setiap hari bisa mendistribusikan 16 tangki," katanya. 

Syahruna menyebut prediksi puncak musim kemarau di Kabupaten Klaten akan jatuh pada Juli 2024. Dikatakan puncak kemarau itu diprediksi bakal berlangsung selama 5-6 bulan lamanya.
 
"Kalau berpacu pada 2023 lalu ada sekitar 26 desa di 10 Kecamatan yang berpotensi terdampak kekeringan. Tahun ini kemungkinan di Kecamatan Bayat berkurang karena ada beberapa desa yang sudah mendapat akses saluran PDAM," tuturnya.

"Kemarin di awal-awal kami fokus menyalurkan air bersih ke tempat ibadah dulu. Terus nanti bakal mulai mendistribusikan ke bak-bak penampungan umum," pungkasnya. (drm)
 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved