Ledakan Petasan di Sanden
KRONOLOGI Ledakan Petasan di Sanden Bantul, Ini Penjelasan Polisi
Peristiwa ledakan petasan ini menyebabkan sejumlah orang mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke Rumah Sakit.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Polres Bantul membeberkan terkait kronologi peristiwa ledakan petasan yang terjadi di halaman Asrama Al-Abror Pesantren Hamalatul Quran di Padukuhan Patihan, Kalurahan Gadingsari, Kapanewon Sanden, Bantul.
Peristiwa itu sendiri terjadi pada Selasa (18/6/2024) pukul 16.45 WIB.
Peristiwa ledakan petasan ini menyebabkan sejumlah orang mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke Rumah Sakit.
"Sebelum kejadian, pada sore hari sekitar pukul 14.00 WIB, FA (salah satu korban ledakan petasan) sedang pulang ke asrama Al-Abror usai menjadi petugas qurban di Pesantren Almalatul Quran," papar Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, kepada awak media, Rabu (19/6/2024).
Saat itu, FA pulang ke asrama berjalan kaki bersama dengan seorang santri setempat berinisial IA (15), warga Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, dan sejumlah rekan lainnya.
Lalu, di tengah perjalanan atau sekitar 500 meter sebelum sampai asrama Al Abror, IA menemukan satu kardus berisi satu petasan.
Kemudian petasan itu dibawa ke asrama mereka.
"Setelah sampai ke asrama, petasan tersebut disimpan oleh IA di dalam lemari yang tidak terpakai dan terletak di samping asramanya. Lalu, petasan tersebut diambil oleh salah seorang teman IA," jelas Jeffry.
Baca juga: BREAKING NEWS: Ledakan Petasan Terjadi di Sanden Bantul, Empat Orang Luka-luka
Sementara itu, di tempat kejadian perkara (TKP) terdapat para santri termasuk empat orang yang menjadi korban ledakan petasan.
Saat itu, mereka sedang memasak mi menggunakan tungku dengan bahan bakar minyak jelantah dan kapas di depan Asrama Al Abror.
"Kemudian seorang anak yang menjadi salah satu korban yakni DARK (14), asal Riau memainkan petasan tersebut dengan cara membuka gulungan kertas," urai Jeffry.
Saat itu, seorang santri setempat melihat DARK memainkan petasan dengan cara mengambil api dengan potongan kertas.
Kemudian petasan dibawa DARK dengan tangan kanan, lalu bubuk petasannya dituangkan ke arah api hingga akhirnya terjadi ledakan.
"Pada saat terjadi ledakan, sejumlah santri yang berada tempat kejadian perkara sempat melarikan diri. Sedangkan, tiga orang santri dan DARK tidak sempat melarikan diri," bebernya.
Akibatnya, tiga orang santri yakni AHK (15), asal Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul; MHA (15), asal Pasuruan, Jawa Timur; FA (13), asal Gembong Pati, Jawa Tengah; dan DARK mengalami luka-luka.
Baca juga: Pasca Ledakan Petasan, Seorang Pelajar Dirujuk ke RSUP Dr Sardjito
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.