Kebakaran Gudang Kayu di Wates Kulon Progo, Diduga Akibat Sampah Bakaran Warga

Kasi Humas Polres Kulon Progo, AKP Triatmi Noviartuti mengatakan gudang kayu tersebut merupakan bagian dari toko mebel milik S (80).

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA/Istimewa
Gudang kayu dari toko mebel di Wates, Kulon Progo yang terbakar pada Selasa (18/06/2024). Api diduga berasal dari sampah yang dibakar warga. 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Sebuah gudang kayu di Padukuhan Graulan, Kalurahan Giripeni, Wates, Kulon Progo, terbakar pada Selasa (18/06/2024).

Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) pun diterjunkan untuk melakukan penanganan.

Kasi Humas Polres Kulon Progo, AKP Triatmi Noviartuti mengatakan gudang kayu tersebut merupakan bagian dari toko mebel milik S (80).

"Laporan kebakaran kami terima sekitar pukul 15.30 WIB tadi," ungkap Novi.

Awalnya warga sekitar melihat asap disertai kobaran api dari arah gudang tersebut.

Melihat api kian membesar dan mulai membakar gudang, warga berinisiatif menghubungi Tim Damkar.

Api berhasil dijinakkan menjelang petang hari.

Menurut Novi, aparat kepolisian juga diterjunkan untuk memeriksa lokasi sekaligus menelusuri penyebab kebakaran.

"Berdasarkan pemeriksaan, kebakaran diduga disebabkan oleh pembakaran sampah di belakang toko," jelasnya.

Baca juga: Kebakaran Pabrik Kusen di Gamping Sleman, Kerugian Ditaksir Capai Puluhan Juta Rupiah

Novi mengatakan kebakaran tersebut menyebabkan kerugian sekitar Rp5 juta.

Kerugian tersebut timbul dari material kayu bekas serta bangunan gudang yang terbakar.

Babinsa Giripeni, Pelda Sularno mengatakan kebakaran gudang kayu tersebut diketahui sekitar pukul 14.30 WIB.

Ia juga menyebut api berasal dari sampah yang dibakar.

"Ada warga yang membakar sampah di pekarangan dekat bangunan gudang," ungkapnya.

Menurut Sularno, sampah yang dibakar tersebut justru tidak ditunggui dan dibiarkan menyala.

Tanpa disadari, api lalu merembet ke tumpukan kayu bekas hingga akhirnya membakar gudang.

Kondisi juga diperparah dengan kencangnya angin. Hal tersebut membuat kobaran api kian membesar dan sempat mempersulit proses pemadaman.

"Pemadaman melibatkan Tim Damkar, kepolisian, TNI, hingga warga," kata Sularno.(*)
 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved