Berita Bisnis Terkini
Industri Pariwisata Meminta Ada Penambahan Kuota Solar di Yogyakarta, Begini Respon Pertamina
Beberapa pelaku industri wisata di Yogya mulai mengkhawatirkan pembatasan pembelian solar akan berdampak pada terganggunya mobilitas wisatawan.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
Mereka telah menggandeng berbagai pihak agar penyaluran solar subsidi sesuai dengan aturannya.
"Jangan sampai subsidi solar yang menghabiskan anggaran negara cukup besar malah dimanfaatkan oleh industri atau pengoplos, bukan malah masyarakat yang membutuhkan," terang dia.
Menurutnya kuota solar dibatasi per tahun setiap SPBU. Misalnya 1000 ton per tahun dibagi dengan 365 hari untuk kebutuhan penjualan harian.
"Maka dapat angka tiga ton per hari. Makanya kadang SPBU itu bilang solar habis, meskipun stok ada. Ya itu untuk kebutuhan penjualan selanjutnya," kata dia.
Sementara Wakil Ketua Bidang Organisasi ASITA DIY Banowo Setyo Samudro menyebutkan, selama ini pelaku pariwisata mengganti bahan bakar dengan jenis lain jika kesulitan membeli solar.
Dampaknya paket wisata yang ditawarkan pun harus disesuaikan harganya lantaran jenis nahan bakar lain yang dibeli itu lebih mahal dibandingkan solar.
Hal itu dianggapnya memberikan risiko yang cukup tinggi bagi iklim pariwisata.
"Kami harap untuk daerah tujuan wisata seperti Jogja kebutuhan solarnya tidak disamakan dengan daerah lain atau bisa fleksibel," ujarnya.
Melalui keterangan resminya, Pertamina memastikan stok biosolar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Yogyakarta aman.
Hal itu diungkapkan oleh Area Manager Communication, Relation & Corporate Social Responsibility Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho.
“Kondisi stok Biosolar pada Selasa, 12 Juni 2024 jam 21.20 WIB ini di SPBU-SPBU Kota Yogyakarta adalah 60,6 kiloliter,” katanya.
Ia menuturkan kondisi stok Biosolar di seluruh SPBU Kota Yogyakarta pada 30 hari terakhir berkisar diangka 50-78 kiloliter, dengan penjualan harian rata-rata 24-35 kiloliter per hari. Sedangkan ketahanan stok Biosolar di Fuel Terminal Rewulu, Bantul adalah 14 hari.
“Angka tersebut menandakan stok Biosolar dalam kondisi aman dan belum termasuk ketahanan stok di kilang dan kapal,” jelasnya.
Ia menambahkan pada prinsipnya PT Pertamina Patra Niaga menyalurkan BBM subsidi sesuai kuota yang ditetapkan pemerintah atau BPH Migas.
Sedangkan kuota Biosolar di lembaga penyalur Pertamina di DIY tahun 2024 adalah 164 ribu kiloliter. Kuota Januari-Mei 2024 adalah 68 ribu kiloliter.
Sementara realisasi Januari-Mei 2024 adalah 62 ribu kiloliter. Sehingga capaian realiasi Biosolar di DIY pada Januari-Mei 2024 mencapai 91 persen. (hda)
-
Jelang Natal, Perajin Patung Rohani di Bantul Banjir Pesanan |
![]() |
---|
KAI Daop 6 Yogyakarta Siap Dukung Program Angkutan Motor Gratis Periode Natal 2024 |
![]() |
---|
Transaksi Pembayaran Jadi Katalisator Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan |
![]() |
---|
Sambut Libur Akhir Tahun, YIA Kulon Progo Akan Turunkan Tarif PJP2U dan PJ4U hingga 50 Persen |
![]() |
---|
Truk Mogok di Perlintasan Kereta Wilayah Purwokerto, Sejumlah KA Alami Kelambatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.