Puluhan Orang di Malaysia Alami Keracunan Massal, Awalnya Makan Bihun dan Telur Goreng

Program Kemahiran Amal Islami (Kamil) di Gombak, Selangor, Malaysia pada Sabtu (8/6/2024) lalu berujung petaka.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
World of Buzz
Insiden keracunan makanan menimpa sekolah di Gombak, Selangor, Malaysia, pada Sabtu (8/6/2024). Sebagaimana dilansir The Star, menurut Departemen Kesehatan Selangor, total ada 82 orang yang mengalami gejala keracunan makanan, dengan dua di antaranya meninggal dunia. 

TRIBUNJOGJA.COM, KUALA LUMPUR - Program Kemahiran Amal Islami (Kamil) di Gombak, Selangor, Malaysia pada Sabtu (8/6/2024) lalu berujung petaka.

Puluhan orang yang mengikuti kegiatan itu mengalami keracunan, di mana dua orang di antaranya meninggal dunia.

Korban meninggal dunia diketahui seorang remaja berusia 17 tahun dan balita berusia 19 bulan.

Belum diketahui penyebab keracunan massal tersebut, namun Departemen Kesehatan Selangor meyakini sumber dari keracunan massal itu berasal dari makanan bihun goreng dan telur goreng.

Saat ini pihak berwenang tengah menyelidiki penyebab keracunan dengan membawa sampel makanan ke laboratorium.

Dikutip dari Kompas.com yang melansir pemberitaan The Star, sebanyak 247 orang ikut mengkonsumsi bihun dan telur goreng yang disediakan di acara itu.

Namun hanya 82 orang saja yang mengalami gejala keracunan.

“Departemen menerima laporan keracunan makanan menyusul Program Kemahiran Amal Islami (Kamil) di Gombak pada Sabtu, yang melibatkan 30 sekolah dasar,” kata Direktur Kesehatan Selangor Dr Ummi Kalthom Shamsudin dalam sebuah pernyataan pada Senin (11/6/2024).

Baca juga: Hasil Laboratorium Dugaan Keracunan di Playen, Dinkes Gunungkidul: Ditemukan Kapang dan E.Coli

Dr Ummi Kalthom membeberkan kronologi keracunan yang menimpa puluhan orang tersebut.

Menurutnya, penyedia makanan eksternal menyediakan makanan untuk sarapan pagi.

Para peserta kemudian menyantap makanan yang disediakan tersebut.

Tak lama kemudian, sejumlah orang yang menyantap bihun goreng dan telur goreng mulai merasakan gejala keracunan.

Mereka mulai mengalami diare, sakit perut, demam, muntah dan mual.

Menurutnya, ada perubahan pada tampilan dan rasa telur goreng yang disajikan.

Para korban termasuk penyelenggara, guru, staf sekolah, dan anggota keluarga, berusia antara 19 bulan dan 58 tahun.

Warga yang mengalami gejala keracunan kemudian langsung dibawa ke pusat kesehatan.

“Sebanyak 28 kasus mendapat perawatan rawat jalan. Tidak ada rawat inap di rumah sakit. Dua orang meninggal tanpa mendapat perawatan dari fasilitas kesehatan mana pun,” tambahnya.

Ummi mengatakan, korban jiwa pertama adalah seorang anak laki-laki berusia 17 tahun dan yang kedua adalah seorang balita berusia 19 bulan.

“Kedua korban diyakini telah memakan makanan yang dibawa pulang oleh anggota keluarganya,” ujarnya.

Dia mengatakan, penyelidikan sedang dilakukan untuk mendeteksi kasus-kasus baru dan langkah-langkah telah diambil untuk mengendalikan potensi wabah.

Sampel makanan telah dikirim ke Laboratorium Kesehatan Masyarakat Nasional di Sungai Buloh untuk mengidentifikasi penyebab pasti keracunan makanan tersebut.

Ummi pun mengimbau kepada mereka yang mengalami gejala untuk segera mencari pengobatan di fasilitas kesehatan mana pun untuk mencegah komplikasi lebih lanjut dari keracunan makanan.

Pada saat yang sama, penyelenggara program dan masyarakat diimbau untuk berhati-hati dalam memilih tempat atau pemasok makanan dan memastikan kebersihannya.

Ummi mengatakan pemasok makanan harus selalu menerapkan praktik keamanan dan kebersihan pangan.

Sementara itu, Menteri Pendidikan Malaysia Fadhlina Sidek menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban keracunan makanan tersebut.

Ia menegaskan, kejadian tersebut tidak melibatkan lembaga pendidikan mana pun di bawah kementeriannya.

Ia juga mengingatkan seluruh lembaga pendidikan untuk selalu mematuhi pedoman yang ada dalam penyelenggaraan acara dan penyiapan makanan. (*)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved