Berita Klaten Hari Ini

Jokowi Direncanakan Akan Berkunjung ke Klaten untuk Resmikan Wajah Baru Stasiun Klaten

Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan berkunjung ke Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, sebelum masa kepemimpinannya selesai. 

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Dewi Rukmini
Bupati Klaten, Sri Mulyani, sebut Presiden Jokowi bakal berkunjung ke Kabupaten Klaten untuk meresmikan wajah baru Stasiun Klaten, sebelum masa kepemimpinannya selesai. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan berkunjung ke Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, sebelum masa kepemimpinannya selesai. 

Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Klaten, Sri Mulyani, saat menghadiri kegiatan Sambang Warga di Desa Ketandan, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten , Jawa Tengah, pada Selasa (11/6/2024). 

Bupati Sri Mulyani menuturkan, jika tidak ada perubahan rencana, kedatangan orang nomor satu di Indonesia ke Bumi Bersinar adalah untuk meresmikan wajah baru Stasiun Klaten

"Insya Allah nanti sebelum Bapak Presiden (Jokowi) selesai menjabat sebagai Presiden Indonesia, sekitar November 2024 nanti akan rawuh (datang) di Kabupaten Klaten untuk meresmikan wajah atau Stasiun baru Kabupaten Klaten ," katanya.

"Berkat matur saya langsung kepada Bapak Presiden (Jokowi) dan Ibu Negara (Iriana Jokowi). Alhamdulillah tahapan demi tahapan perluasan Stasiun Klaten hari ini (11/6/2024) sudah dimulai," ujarnya. 

Seperti diberitakan sebelumnya, upaya beautifikasi atau mempercantik wajah kawasan Stasiun Klaten telah dimulai pada Kamis (6/6/2024) lalu.

Proses mempercantik wajah Stasiun Klaten itu ditargetkan selesai pada akhir tahun ini. 

Upaya tersebut dimulai dengan proses penataan dan penertiban kawasan sekitar Stasiun Klaten. Setidaknya ada sebanyak 18 titik lokasi di sekitar Stasiun Klaten yang kini telah dirobohkan.

Sebelumnya, 18 tempat itu berupa bangunan rumah toko yang dikontrak (disewa) para pengusaha, baik kuliner dan sebagainya.

Serta, sebagian ditempati oleh pedagang kaki lima (PKL) yang tidak ada hubungan mitra dengan PT KAI. 

"Kondisi rumah (bangunannya) sekarang sudah dirobohkan, karena akan ada perluasan Stasiun Klaten, maka ada kompensasi dari KAI. Terus kalau PKL yang di luar itu, kami sudah siapkan beberapa titik untuk mereka pindah berjualan," jelasnya. 

Antara lain berada di Pasar Gedhe Klaten, depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bagas Waras, dan masih ada beberapa titik lagi.

Selain itu juga akan ada sedikit perhatian dari pemerintah daerah yang sudah disiapkan.

"Saya minta kepada seluruh masyarakat yang selama ini memanfaatkan kawasan di depan Stasiun Klaten untuk legowo dan menerima. Karena itu kan aset milik pemerintah yang dimanfaatkan oleh pemerintah tapi peruntukannya demi masyarakat Klaten," kata dia.

Sri Mulyani berharap para PKL bisa menerima dengan lapang dada.

Dia juga berdoa agar tempat baru untuk membuka usaha para PKL bisa bertambah ramai dan sukses.

Adapun saat ditanya terkait desain wajah baru Stasiun Klaten , Sri Mulyani menyebut sangat keren dan lebih bagus karena diperluas.

Menurutnya, upaya tersebut akan semakin mematik jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Klaten melalui jalur transportasi Kereta Api.

"Dengan penataan itu nanti akses transportasi perkereta-apian alan semakin mudah. Mengingat jumlah penduduk Kabupaten Klaten semakin padat dan banyak yang suka bepergian dengan kereta api. Semoga masyarakat dan pengguna kereta api semakin nyaman," ucap dia.

Terpisah, Manager Humas PT KAI Daop 5 Yogyakarta, Krisbiyantoro, menjelaskan sebelum melakukan penertiban kawasan depan Stasiun Klaten, pihaknya telah melakukan sosialisasi dengan 18 pihak terdampak.

Di antaranya ada 8 PKL yang tidak ada ikatan dengan PT KAI. 

"Warga terdampak sudah setuju tidak ada masalah. Tapi di lapangan kami tidak bisa serta merta main usir. Jadi kami sudah berikan kompensasi berupa ongkos bongkar untuk membantu mereka membongkar ruko yang rata-rata tidak permanen. Nominalnya masing-masing Rp200 ribu per meter," tandasnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved