Enam Oknum Polisi di Banjarmasin Diduga Gelar Pesta Narkoba, Terjaring Saat Razia Gabungan

Oknum polisi yang diamankan itu yakni CS, RS, AR, FS, AI, dan RA kemudian langsung diserahkan ke bidang Propam untuk diproses lebih lanjut.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
internet
Ilustrasi narkoba 

TRIBUNJOGJA.COM, BANJARMASIN - Enam anggota kepolisian yang bertugas di sejumlah Polres di wilayah hukum Polda Kalimantan Selatan terjaring razia aparat gabungan Polresta Banjarmasin, Kodim 1007 Banjarmasin dan Detasemen Polisi Militer (Denpom) Banjarmasin tengah berpesta di salah satu tempat hiburan malam.

Keenam oknum anggota polisi tersebut diduga tengah menggelar pesta narkoba bersama belasan warga sipil lainya.

Oknum polisi yang diamankan itu yakni CS, RS, AR, FS, AI, dan RA kemudian langsung diserahkan ke bidang Propam untuk diproses lebih lanjut.

Razia tempat hiburan malam yang dilaksanakan pada Minggu (9/6/2024) malam tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Kepolisian Resort Kota Banjarmasin, Kombes Sabana Atmojo.

Dikutip dari Kompas.com, dalam razia itu, sebanyak 18 orang diamankan, dimana 6 orang di antaranya merupakan anggota polisi.

“Petugas memeriksa di salah satu hotel dan terdapat 18 orang. 12 warga sipil serta enam oknum anggota Polri,” ujar Sabana dalam keterangannya yang diterima, Selasa (11/6/2024).

Oknum polisi yang terbukti menyalahi aturan menurut Sabana akan diberikan sanksi tegas sesuai dengan aturan dan kode etik Polri.

"Jadi aturan harus kita tegakan sesuai dengan Undang-Undang yang ada,” tegasnya.

Sembunyi di Ruangan Khusus

Sabana menjelaskan, dalam razia gabungan itu, awalnya petugas hanya mendapati ruangan karaoke yang kosong.

Petugas pun curiga kalau pengelola memiliki tempat khusus yang digunakan untuk menyembunyikan para pengunjungnya. 

Sebagai pucuk pimpinan razia, Sabana mengaku dirinya langsung memerintahkan jajarannya untuk melakukan pemeriksaan secara mendetail.

Benar saja, saat diperiksa, di salah satu kamar di tempat hiburan malam tersebut ditemukan belasan pria yang mengaku tak saling kenal.

"Ada beberapa kelompok. Disinyalir mereka diorganisir atau dievakuasi oleh pengelola tempat hiburan karena ada razia," ungkap Sabana.

Karena curiga bahwa seluruhnya terlibat pesta narkoba, maka dilakukan tes urine di tempat.

Seluruh orang diamankan dalam razia itu langsung dicek urin dan hasilnya positif.

"Lalu kami langsung melakukan tes urine. Dan benar hasilnya positif," bebernya.

Selain mengamankan 18 orang, Sabana juga memastikan akan memeriksa pengelola THM atas dugaan keterlibatannya menyembunyikan tamu setelah mengetahui adanya razia.

"Nanti akan kita periksa," pungkasnya.(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved