Tips dan Cara

Tips Sehat : 5 Cara Membedakan Daging Sapi yang Segar dan Busuk

Penting untuk mengetahui cara memilih dan membeli daging sapi segar agar terhindar dari bahaya kesehatan, mendapatkan kualitas daging yang baik.

Penulis: Santo Ari | Editor: Joko Widiyarso
PEXELS/eduardo krajan
Ilustrasi foto update harga daging sapi 

TRIBUNJOGJA.COM - Daging sapi yang segar aman dikonsumsi dan kaya nutrisi. Daging yang tidak segar mengandung bakteri dan mikroorganisme berbahaya yang dapat menyebabkan keracunan makanan dan penyakit lainnya.

Daging segar berasal dari hewan yang dipotong dan diolah dengan benar sesuai standar kesehatan.

Daging yang tidak segar mungkin berasal dari hewan yang sakit atau diolah dengan cara yang tidak higienis, sehingga berisiko tinggi mengandung bakteri dan mikroorganisme berbahaya.

Oleh karena itu, penting bagi konsumen untuk mengetahui cara memilih dan membeli daging sapi segar agar terhindar dari bahaya kesehatan, mendapatkan kualitas daging yang baik, dan menghemat uang.

Dilansir dari laman Hello Sehat Kemenkes RI, berikut ciri-ciri daging sapi segar yang bisa Anda amati :

1. Tanpa bercak

Ciri-ciri daging sapi segar akan terlihat lembap, warna merahnya merata, dan terbebas dari noda atau bercak asing.

Sebaliknya, daging yang berkualitas buruk akan akan kelihatan apek dan berwarna kusam. 

Baca juga: TIPS Sehat : 4 Cara Memasak untuk Jaga Kadar Kolesterol Tetap Aman

Daging sapi yang tidak segar juga biasanya memiliki noda bercak hitam atau putih kehijauan. Ini bisa menjadi tanda adanya bakteri dalam daging.

2. Beraroma segar

Daging sapi segar akan mengeluarkan aroma segar. Dengan kata lain, ciri-ciri daging sapi yang baik memiliki bau amis daging yang lembut tidak menusuk hidung. 

Sementara itu, daging sapi busuk akan berbau anyir, tengik, atau bau tak sedap yang mengganggu

Bau ini tentu berasal dari bakteri dan jamur yang tumbuh, biasanya dari kontaminasi bakteri Pseudomonas dan B. thermosphacta.

Kedua bakteri ini akan bertahan hidup dengan menggunakan asam amino daging. 

Reaksi ini memunculkan senyawa hidrogen sulfida dan belerang yang menyebabkan bau busuk dan memicu mual.

3. Berwarna cerah

Ciri-ciri daging sapi yang baik adalah berwarna merah cerah, mengilap, tidak pucat, dan tidak kotor.

Lemaknya bertekstur keras berwarna putih kekuningan dan serat-serat daging tampak halus.

Jika warna daging sapi Anda hijau atau cokelat kehijauan, ini tandanya daging telah busuk dan sebaiknya segera dibuang.

Warna hijau ini biasanya muncul akibat adanya reaksi senyawa hidrogen sulfida yang diproduksi oleh bakteri yang mengontaminasi.

4. Bertekstur kenyal

Kualitas daging sapi yang baik memiliki tekstur padat dan kenyal, tapi tidak kaku.

Artinya, ketika Anda menekan daging dengan jari, permukaannya akan kembali seperti semula.

Daging sapi yang kualitasnya buruk akan terasa lembek, bahkan mudah hancur, ketika ditekan, tidak kembali ke posisi semula.  

Baca juga: 7 Cara Menyimpan Daging di Kulkas Agar Tetap Segar Saat Akan Dimasak

Daging yang sudah busuk juga akan terlihat berlendir dan terasa lengket di tangan. Lendir ini dihasilkan oleh bakteri Lactobacillus spp. dan Leuconostoc spp. 

Tak jarang, daging yang busuk juga memperlihatkan adanya benang-benang halus pada permukaannya. 

5. Tidak mengandung terlalu banyak air

Ciri-ciri daging sapi yang berkualitas juga tidak mengandung banyak air. Pasalnya, air ini biasanya berasal dari sapi yang sudah digelonggong. 

Mengutip studi terbitan European Food Safety Authority (EFSA) Journal, air bisa memicu pertumbuhan bakteri dan jamur sehingga jadi penyebab makanan busuk.

Beberapa bakteri yang bisa tumbuh akibat air pada daging, yaitu Staphylococcus aureus dan Clostridium botulinum.

Bila Anda menemukan daging yang berair kemerahan, bisa jadi memang air tersebut bukan berasal dari air gelonggongan, tetapi merupakan sari protein. 

Sari protein ini menandakan bahwa daging sapi sudah cukup lama berada di udara bebas. Hal ini tentu meningkatkan risiko kontaminasi kotoran serta mikroba berbahaya. 

Jadi, penting untuk mengetahui durasi menyimpan daging di kulkas atau udara terbuka agar kualitasnya terjaga.(*)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved