Berita Pendidikan Hari Ini

Yuk, Mengenal Lebih Dekat dengan Prodi di Fakultas Pertanian UGM

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada menjadi salah satu pionir pendidikan pertanian dan perikanan di Indonesia.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Ilustrasi 

Jaka menerangkan, program pertukaran dosen dan mahasiswa terus didorong untuk meningkatkan program internasionalisasi Fakultas ini ke tingkat global.

Selain rutin mendatangkan dosen asing untuk menyampaikan kuliah umum, upaya internasionalisasi yang dilakukan dengan aktivitas pertukaran mahasiswa ke luar negeri.

“Di tahun 2023 lalu, kami mengirimkan mahasiswa ke Gyeongsang National University, Ibaraki University, dan Tokyo University of Agriculture and Technology,” kata Dekan Jaka Widada.

Ia menambahkan, beberapa mahasiswa juga yang mengikuti pertukaran melalui Program IISMA di tahun yang sama ke University of Rome Italy dan Sookmyung Women’s University of South Korea. Ia berharap proses internasionalisasi di Fakultas Pertanian semakin terbangun di masa mendatang.

Saat ini, pihaknya tengah menginisiasi kerja sama dengan Flinders University, Australia, untuk pembukaan program Dual Degree dan program 3+1+1 (program Fast Track + Dual Degree).

Menurutnya, mahasiswa yang memenuhi persyaratan memiliki kesempatan untuk mendapatkan tiga gelar dalam lima tahun, yaitu gelar Sarjana, Master dalam negeri, dan Master of Business Administration (MBA) dari Flinders University.

Dicky Eka Setyawan, Mahasiswa Berprestasi Fakultas Pertanian 2024, menyampaikan alasannya memilih kuliah di Fakultas Pertanian UGM karena memiliki keinginan untuk membantu menyelesaikan masalah yang ada di sekitar petani sehingga ia memilih Prodi Proteksi Tanaman.

“Hama dan patogen pada tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan itu terus berkembang. Dibutuhkan manajemen kesehatan tanaman yang tepat tanpa merusak keseimbangan ekosistem agar produksinya tidak terganggu. Karenanya  saya tertarik belajar itu untuk mengedukasi petani,” ujarnya.

Terkait rencana setelah lulus, mahasiswa program Fast Track angkatan 2020 ini berharap bisa bekerja di perusahaan perkebunan, perbenihan ataupun perusahaan agrokimia sebagai RnD setelah lulus nanti.

Sementara Irene Raynitha Murdiki, mahasiswa Fast Track Prodi Teknologi Hasil Perikanan (THP) angkatan 2020 mengaku selama menjalani perkuliahan mendapatkan banyak wawasan yang bisa menjadi penunjang ketika harus bekerja dan terjun ke masyarakat kelak.

“Sebetulnya agak kaget di awal kuliah karena yang dipelajari tidak hanya tentang pengolahan hasil perikanan dan bagaimana m'engolah limbah-limbah organiknya, tapi seru juga karena kita bisa tahu banyak,” ungkap mahasiswa yang memiliki cita-cita untuk bergabung di Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Irene menambahkan, selain mempelajari teknologi pangan, mahasiswa Prodi THP juga akan dibekali ilmu terkait teknik mesin untuk belajar teknologi refrigerasi pada penanganan ikan, ilmu arsitektur untuk membuat maket industri, hingga ilmu gizi dan kesehatan untuk menciptakan produk olahan berbasis perikanan. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved