BEI DIY Ungkap Kendala Literasi dan Inklusi Pasar Modal di DIY
Masyarakat umum masih kurang memahami pasar modal, sehingga tidak ada kesadaran yang cukup untuk mengelola keuangan dengan baik.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bursa Efek Indonesia (BEI) DIY akui literasi pasar modal masih perlu kurang.
Menurut survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2022, secara nasional angka literasi pasar modal 4,11 persen, sedangkan angka inklusi pasar modal 5,19 persen.
Kepala Kantor Perwakilan BEI DIY, Irfan Noor Riza, mengungkapkan ada beberapa kendala dalam mendorong literasi dan inklusi pasar modal di masyarakat.
Menurut dia, masyarakat umum masih kurang memahami pasar modal, sehingga tidak ada kesadaran yang cukup untuk mengelola keuangan dengan baik.
“Masyarakat umum kebanyakan masih memiliki paradigma bahwa kegiatan pasar modal hanya untuk kalangan atas dan memerlukan banyak dana, sehingga mereka masih enggan berpartisipasi aktif dalam pasar modal,” ungkapnya, Minggu (09/06/2024).
Di samping itu, masyarakat tidak memiliki akses yang cukup dan informasi yang akurat serta relevan tentang pasar modal, sehingga tidak dapat membuat keputusan yang tepat dalam investasi.
“Literasi keuangan khususnya pasar modal yang diberikan masih terbatas dan belum mencapai semua lapisan masyarakat di DIY, sehingga pada akhirnya masih banyak masyarakat di DIY yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang berinvestasi di pasar modal Indonesia,” sambungnya.
Baca juga: Bursa Efek Indonesia Luncurkan Kampanye Aku Investor Saham
Untuk itu, pihaknya terus berupaya meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal melalui berbagai program edukasi.
Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Pada tahun 2023 lalu, BEI DIY telah melakukan 380 kegiatan literasi dan inklusi pasar modal dalam bentuk Sekolah Pasar Modal (SPM), dengan total peserta mencapai 28.410.
Tak hanya itu, pihaknya juga mengoptimalkan 61 Galeri Investasi (GI) BEI di perguruan tinggi DIY.
Hasilnya, tercatat ada 72.025 rekening baru pasar modal pada tahun 2023, dan jumlahnya akan terus bertumbuh pada tahun 2024 ini.
Tahun ini, BEI DIY memiliki program Duta Pasar Modal hingga menambah jumlah Galeri Investasi (GI) BEI, baik di kampus maupun non kampus.
Tak sendiri, BEI DIY juga menggandeng Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) DIY untuk membangun pusat literasi keuangan di perguruan tinggi DIY. Termasuk mengembangkan inkubator UMKM bersama.
“Kami bersama FKIJK DIY sudah bekerjasama dengan 4 kampus perguruan tinggi di DIY. Dan kami optimis nantinya angka literasi serta inklusi keuangan khususnya pasar modal akan semakin bertumbuh di DIY,” terangnya. (*)
BEI DIY Proyeksikan IHSG Masih Menguat Hingga Akhir Juli 2025 |
![]() |
---|
Volatilitas IHSG Meningkat Akibat Perang Israel-Iran |
![]() |
---|
BEI Berikan Edukasi dan Literasi Pasar Modal pada Timnas Senior Wanita Indonesia |
![]() |
---|
BEI Sebut Ada Beberapa Perusahaan di DIY Yang Pilih Tunda IPO Tahun Ini |
![]() |
---|
Investor Pasar Modal di DIY Tembus 241.075 pada Triwulan I 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.