Insiden Penyerangan SMPN 1 Kasihan, Kepala Disdikpora Bantul: Tidak Perlu Lakukan Penyerangan Balik

Pihaknya terus berharap kepada seluruh pemangku wilayah, orangtua, guru dan sebagainya untuk menjaga keamanan bersama.

TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Istimewa Rukmana
Kepala Disdikpora Bantul, Nugroho Eko Setyanto. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul memberikan imbaua kepada para siswa SMPN 1 Kasihan untuk tidak melakukan serangan balasan kepada para penyerang satpam SMPN 1 Kasihan.

"Kami sudah sampaikan lewat kepala sekolah, agar siswa-siswanya tetap tenang, tidak perlu melakukan penyerangan balik kepada pihak manapun," jelas Kepala Disdikpora Bantul, Nugroho Eko Setyanto, kepada awak media, Jumat (31/5/2024).

Sebagaimana diketahui, satpam SMPN 1 Kasihan, Wahyu Dito Ananda Putra, mengalami luka-luka usai diserang oleh sekelompok orang tak dikenal.

Kejadian itu berlangsung di SMPN 1 Kasihan, tepatnya di Jalan Wates Kilometer 3, Ngestiharjo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul pada Kamis (30/5/2023) siang pukul 12.15 WIB.

Disampaikannya, kronologi kejadian itu berlangsung saat para siswa SMPN 1 Kasihan belajar di dalam kelas masing-masing.

"Lalu, sekolah itu didatangi oleh mungkin pelajar dari sekolah lain. Nah, itu menjadi kewajiban bagi kita bersama untuk menjaga suasana kondusif," papar Nugroho.

Menurutnya, Bantul bukan wilayah yang bisa berdiri sendiri, sehingga butuh upaya bersama untuk mengawasi perilaku anak di luar rumah.

Baca juga: Satpam SMPN 1 Kasihan Bantul Beberkan Kronologi Penyerangan Sekelompok Orang Tak Dikenal

Maka dari itu, pihaknya terus berharap kepada seluruh pemangku wilayah, orangtua, guru dan sebagainya untuk menjaga keamanan bersama.

Lanjutnya, pihaknya juga selalu melakuka koordinasi dengan paguyuban orangtua untuk mengawasi pergerakan anak-anak mereka.

"Kemudian kami melalui sekolah selalu mengadakan pembinaan kepada anak-anak kita. Bahkan melibatkan polisi dan kejaksaan untuk ada yang masuk sekolah melakukan pembinaan dan itu sudah kami laksanakan," ujarnya.

Kata Nugroho, kasus tersebut saat ini masih ditangani atau ditindaklanjuti oleh pihak berwajib. 

"Dan petugas keamanan kami juga sudah kami rujuk ke salah satu rumah sakit. Itu juga menjadi salah satu keprihatinan kami," tutup Nugroho.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved