Erupsi Gunung Merapi
BREAKING NEWS : Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Lagi Jarak Luncur Satu Kilometer
Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DIY kembali meluncurkan awan panas guguran pada Jumat pagi
Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN – Gunung Merapi di perbatasan DIY-Jawa Tengah kembali mengeluarkan Awan Panas Guguran (APG) pada Jumat, 31 Mei 2024 pukul 05.31 WIB.
Awan panas atau istilah lokalnya ‘wedhus gembel’ meluncur ke sektor barat daya ke hulu Kali Bebeng sejauh 1.000 meter atau satu kilometer dari puncak.
Gulungan debu vulkanik bercampur pasir panas, lava pijar, dan bebatuan berasal dari kubah lava yang terletak di puncak barat daya gunung ini.
Secara seismisitas, guguran besar yang memperlihatkan luncuran kolom material tercatat memiliki amplitude 65 milimeter dan durasi getaran 109,76 detik.
Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Gologi (BPPTKG) Yogyakarya yang mengeluarkan laporan terbaru ini meminta warga menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan.
Luncuran awan panas ini menjadi sesuatu yang menarik setelah sekian lama Merapi tidak mengeluarkan fenomena ini.
Status aktivitas Gunung Merapi ditetapkan SIAGA sejak 5 November 2020, dan tidak pernah diturunkan hingga saat ini.
Peningkatan aktivitas vulkanik sempat dilaporkan terjadi pada 24 Mei 2024, ketika terdeteksi muncul gempa tremor harmonik sebanyak 5 kali.
Gempa tremor ini umumnya menandai terjadinya pergerakan magma akibat tekanan gas di bawah permukaan puncak.
Jika tekanan gas terakumulasi berpotensi menimbulkan letusan freatik, atau bisa mendorong kubah lava di barat daya maupun tengah sehingga terjadi awan panas guguran.
Daerah bahaya yang direkomendasikan tetap di radius maksimal 7 kilometer dari puncak. Di jalur utama ada peningkatan radius hingga maksimal 5 kilometer.
Jalur utama luncuran material berupa guguran lava atau awan panas ada di sektor barat daya, terutama ke hulu Kali Bebeng dan Kali Krasak.
Jalur lain di tenggara meliputi alur Kali Woro di wilayah Klaten, alur Kali Gendol, Kali Kuning, Kali Boyong, dan Kali Bedog di wilayah Sleman.
Sementara di sektor barat daya meliputi alur Kali Bebeng, Kali Krasak, Kali Putih, dan Kali Senowo di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Data terakhir pengamatan visual mapun elektronik oleh BPPTKG Yogyakarta, volume kubah lava di barat daya tercatat 2,164 juta meter kubik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.