Susun Disaster Risk Manajeman Plan Sumbu Filosofi, BPBD DIY: Antisipasi Potensi Kebakaran dan Gempa
BPBD saat ini sedang melakukan penyusunan Disaster Risk Manajemen Plan (DRMP) untuk kawasan sumbu filosofi.
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tidak tinggal diam dalam menghadapi potensi terjadinya bencana di Kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta.
Upaya proaktif dilakukan dengan menyusun Disaster Risk Management Plan (DRMP) yang komprehensif, memastikan kawasan ini siap siaga menghadapi berbagai kemungkinan bencana, di antaranya kebakaran dan gempa bumi.
Kepala Pelaksana BPBD DIY Noviar Rahmad menjelaskan pihaknya saat ini sedang melakukan penyusunan Disaster Risk Manajemen Plan (DRMP) untuk kawasan sumbu filosofi.
Diketahui, sumbu filosofi Yogyakarta adalah konsep tata ruang Keraton Yogyakarta yang dibentuk oleh Sultan Hamengkubuwono I pada abad XVIII.
Konsep tata ruang sumbu filosofi tersebut berdasarkan konsepsi Jawa dengan struktur jalan lurus yang membentang antara Panggung Krapyak di selatan, Keraton Yogyakarta di tengah, dan Tugu Yogyakarta di utara.
Dijelaskan Noviar, penyusunan ini bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan, BPBD, Kementerian Kebudayaan serta turut disupport oleh World Bank.
"Hasil kajian kami sementara, di sepanjang sumbu filosofi ada beberapa potensi bencana yang punya potensi cukup tinggi pertama terkait kebakaran, gempa, dan bencana lainnya," ujar Noviar.
Baca juga: Lindungi Warisan Dunia Kawasan Sumbu Filosofi dari Risiko Bencana, Pemda DIY Siapkan DRMP
Dengan adanya potensi bencana tersebut, perlu dilakukan mitigasi bencana kepada seluruh masyarakat yang ada di sekitar sumbu filosofi mulai dari wisatawan, pengguna toko, bahkan pada bangunan cagar budaya.
"Khusus untuk Keraton, minggu depan kami lakukan simulasi kebencanaan di keraton kepada abdi dalem, apabila terjadi bencana apa yang harus dilakukan oleh abdi dalem, yang juga merupakan bagian dari sumbu filosofi," kata dia.
"Kemudian bulan depan ada 5 tempat di sumbu filosofi, kita juga akan lakukan simulasi kebencanaan," imbuh dia.
Noviar menjelaskan bahwa potensi kebakaran di kawasan sumbu filosofi menjadi urutan pertama yang perlu diwaspadai mengingat pada kawasan sumbu filosofi ini di sepanjang sumbu filosofi tidak hanya jalanan tetapi juga banyak bangunan sehingga memiliki potensi korsleting listrik.
"Setelah kami melakukan penyusunan DRMP-nya, kami juga akan melakukan asesmen instalasi listrik yang ada di sepanjang sumbu filosofi. Kemudian risiko lainnya terkait pedagang di situ, punya resiko menimbulkan terjadinya kebakaran. Nanti asesmennya akan muncul di dalam DRMP kita," beber dia.
Ia menambahkan, dalam asesmen yang dikeluarkan tidak hanya berupa rekomendasi tetapi dalam bentuk dokumen yang berisi apa yang harus dilakukan oleh masing-masing warga atau pengusaha yang ada di sekitar sumbu filosofi.
"Tidak hanya rekomendasi, jadi dalam DRMP muncul bentuk dokumen, akan muncul siapa melakukan apa," jelas dia.
"Misalnya terkait Dinas Kebudayaan, bagaimana mengamankan aset-aset budaya cagar budaya dari ancaman bencana, apa yang harus dilakukan termasuk misalnya UMKM, kan juga banyak di sepanjang sumbu, nanti akan muncul rekomendasi dinas UMKM menyusun jalur evakuasi apabila terjadi bencana," jelasnya.
Waspada Cuaca Ekstrem, Belasan Ribu Warga Kota Yogya Tinggal di Kawasan Rawan Bencana |
![]() |
---|
BPBD DIY Catat 62 Laka Laut Hingga Akhir Agustus 2025, 10 Nelayan Dilaporkan Meninggal |
![]() |
---|
Jelang Musim Hujan, Ini Kawasan Rawan Potensi Bencana Hidrometeorologi di DIY |
![]() |
---|
Imogiri Masuk Peta Rawan Banjir, BPBD DIY Perbarui Peta Bencana Hidrometeorologi |
![]() |
---|
Laporan BPBD DIY soal Dampak Hujan Deras Disertai Angin di Yogyakarta dan Sekitarnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.