Berita Jogja Hari Ini

Kebutuhan Makin Mendesak, Pemkot Yogya Sebut TPS Kranon Bisa Segera Dioperasionalkan

Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Kranon yang dibangun Pemkot Yogyakarta ditarget segera beroperasi dalam waktu dekat.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM/Azka Ramadhan
Pj Wali Kota Yogya, Singgih Raharjo. 

TRIBUNJOGJA.COM - Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Kranon yang dibangun Pemkot Yogyakarta ditarget segera beroperasi dalam waktu dekat.

Bahkan, untuk memastikan kesiapannya, jajaran eksekutif pun sudah melaksanakan rangkaian uji coba guna mengetahui kekuatan pengolahannya.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta , Singgih Raharjo, mengatakan, optimalisasi TPS mandiri terus dilakukan agar desentralisasi dapat berjalan baik.

Khusus untuk TPS Kranon,  ia memastikan, sejauh ini kondisinya sudah siap dan sesegera mungkin dapat menerima alokasi limbah dari penduduk.

"Insyaallah, (TPS) Kranon nanti akhir minggu ini akan dioperasionalkan, kita uji coba, dengan kapasitas maksimal 40 ton," tandas Singgih.

Hal tersebut, tentu menjadi angin segar bagi Kota Yogyakarta , lantaran sekarang baru TPS Nitikan saja yang dapat dioperasionalkan secara penuh.

Sementara, TPS Karangmiri yang perombakannya mendapat porsi lebih banyak, kemungkinan baru bisa beraktivitas pada akhir bulan Mei 2024.

Baca juga: Masih Banyak Warga Nekat Buang Sampah di Luar Jam Operasional Depo Mandala Krida

"Karangmiri masih berproses, karena pekerjaannya cukup banyak, beda dengan Kranon. Semoga nanti di awal Juni, atau akhir Mei, bisa dioperasionalkan juga," ungkapnya.

Meski demikian, ketika tiga tempat pengolahan mandiri itu bisa dijalankan, Kota Yogyakarta masih menghadapi polemik sisa sampah yang belum terkelola.

Sebagai informasi, produksi sampah harian di Kota Yogya masih berada di kisaran 200 ton, sedangkan kuota pengolahan TPS Nitikan hanya 60-75 ton per hari, lalu TPS Kranon 40-45 ton dan TPS Karangmiri sekira 25-30 ton.

"Makanya, kerja sama dengan daerah lain juga kita lakukan, untuk mencari solusi sisa sampah yang belum terkelola. Kemitraan dengan swasta dan penjajakan sana-sini terus kita lakukan," jelasnya.

"Kalau output dari hasil yang kita tangani sudah berproses. Beberapa kali mulai pengirimannya juga. Nanti ada seremonialnya," urai Pj Wali Kota.

Sembari menanti operasional penuh tiga TPS, Singgih memaparkan, deretan permasalahan akibat potensi tumpukan sampah yang belum terkelola coba dirampungkannya bertahap.

Bukan tanpa alasan, setelah TPA Piyungan ditutup total per 1 Mei 2024 silam, Pemkot Yogyakarta harus melakukan deretan penyesuaian.

"Salah satunya soal keluhan penggerobak yang kemarin sempat mengeluh kesulitan buang sampah (ke depo). Kemarin kita sudah ketemu dan kita atur penjadwalannya," ujarnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved