Berita Internasional

Indonesia dan 142 Negara Lain Setuju Palestina Jadi Anggota PBB, Ini Fakta-fakta Lengkapnya

Sebanyak 143 negara mendukung upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB dalam Sidang Majelis Umum PBB, Jumat (10/5/2024) waktu setempat.

UN Photo/Manuel Elias
Sebanyak 143 negara setuju Palestina menjadi anggota PBB. Dukungan itu ditunjukkan dalam sidang majelis umum yang digelar Jumat (10/5/2024) waktu setempat di Gedung PBB, New York, Amerika 

Namun kemudian, kekuatan baik berjuang untuk mengembalikan perdamaian ke dunia, dan PBB didirikan untuk memastikan hal tersebut bahwa tirani seperti itu tidak akan pernah terjadi lagi.

Baca juga: Untuk Pertama Kalinya, PBB Tuntut Gencatan Senjata di Gaza, AS Abstain

“Hari ini, Anda melakukan yang sebaliknya… menyambut negara teror ke dalam kelompoknya,” katanya.

“Anda telah membuka PBB terhadap Naziisme modern. Itu membuatku sakit."

Sebagai penutup, ia mengangkat mesin penghancur dokumen listrik mini portabel dan menyisipkan sampul Piagam PBB.

Tiongkok dan Rusia Dukung

Duta Besar, Fu Cong dari Tiongkok mengatakan bahwa Palestina harus mempunyai status yang sama dengan Israel dan rakyat Palestina harus menikmati hak yang sama dengan rakyat Israel.

“Merupakan tanggung jawab bersama komunitas internasional untuk mendukung dan memajukan proses kemerdekaan Palestina, serta memberikan dukungan kuat bagi penerapan solusi dua negara dan perdamaian abadi di Timur Tengah,” ujarnya.

Dia mencatat bahwa dalam masalah Palestina-Israel, Amerika Serikat berulang kali menggunakan hak vetonya dalam upaya yang tidak dapat dibenarkan untuk menghalangi upaya komunitas internasional untuk memperbaiki ketidakadilan historis yang telah lama terjadi di Palestina.

“Itu tidak sepadan dengan peran negara besar yang bertanggung jawab,” ujarnya.

“Tiongkok menyambut baik resolusi bersejarah ini, yang mencerminkan keinginan komunitas internasional,” kata Duta Besar Fu.

Baca juga: AS dan Sekutu Tak Setujui Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

“Kami percaya bahwa modalitas khusus yang diadopsi dalam batas-batas yang diizinkan oleh Piagam PBB akan memungkinkan komunitas internasional untuk mendengarkan suara Palestina secara lebih memadai dan membantunya untuk berbicara dan bernegosiasi dengan Israel dengan pijakan yang lebih setara,” tuturnya.

Duta Besar Rusia, Vassily Nebenzia mengkritik Amerika Serikat, resolusi tersebut rumit karena Amerika berupaya untuk memajukan keanggotaan Palestina sejauh mungkin tanpa menimbulkan veto lagi dari Washington mengenai keanggotaan penuh.

Dia mengatakan Palestina berhak mendapatkan keanggotaan penuh di PBB.

“Itu adalah kewajiban moral semua orang,” katanya.

“Hanya keanggotaan penuh yang akan memungkinkan Palestina untuk berdiri berdampingan dengan anggota organisasi lainnya dan menikmati hak-hak yang tersirat dalam status ini,” tukasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved